Pasang Bendera Merah Putih di Asrama Papua, FKPPI Minta Maaf

Sementara itu, Susi menampik bila FKPPI saat berada di depan asrama melontarkan perkataan tak pantas kepada mahasiswa. Bahkan, ia mengaku tak bersinggungan dengan penghuni asrama.

“Bahkan kami tidak bersentuhan dengan mereka. Kalau dibilang bahwa masyarakat Surabaya terjadi bentrok atau ada teriakan rasis. Itu sama sekali tidak ada,” paparnya.

Sedangkan, kedatangan Susi di Mapolda Jatim lantaran melakukan berkoordinasi untuk mencairkan ketegangan saat ini. Pihaknya diminta kepolisian untuk ikut menjaga suasa Indonesia kondusif kembali.

“Kapolda ingin koordinasi dengan pihak ormas karena situasi yang di sana sedang panas. Jadi mungkin masih dikhawatirkan kalau ormas ini akan melakukan tindakan-tindakan di luar itu, ini hanya cooling down,” ungkapnya.

Salah satu penghuni Asrama Mahasiswa Papua, Papuana, mengakui ada rekan asramanya yang mematahkan tiang bendera merah-putih, Jumat (16/8). Namun, Papuana tidak menjelaskan tujuan perusakan tiang bendera yang tertancap di depan asrama mereka di Jalan Kalasan, Surabaya, itu.

Papuana menuturkan, akibat insiden itu, sejumlah massa langsung merangsek ke asramanya. Mereka lalu disusul dengan aparat TNI dan kepolisian setempat. [kp]