Pasien COVID-19 Depok Tewas di Taksi Online karena Ditolak 10 Rumah Sakit

eramuslim.com – Seorang warga Depok tewas di taksi online karena ditolak 10 Rumah Sakit. Warga Depok itu adalah pasien Covid 19.

Hal itu dibagikan dalam rilis laporan pasien COVID-19 CISDI dalam “laporan COVID-19”.

Dalam laporan CSDI, mereka menerima berbagai laporan sulitnya pasien COVID-19 menerima akses.

“Warga meninggal di taksi daring setelah ditolak 10 RS saat keliling mencari pertolongan medis,” begitu tulis CSID dalam akun Twitternya, @CISDI_ID.

CISDI pun menerima laporan banyak rumah sakit menolak dan tidak bisa menampung pasien COVID-19. Ini yang mengakibatkan lonjakan kasus yang tidak terkendali menyebabkan RS tak mampu menampung pasien.

Pasien COVID-19 Depok Tewas di Taksi Online karena Ditolak 10 Rumah Sakit

“Dari akhir Des @LaporCovid mendapatkan 23 laporan kasus pasien yang ditolak RS karena penuh, pasien yang meninggal di perjalanan, dan meninggal di rumah,” tulis CISDI.

Tri Maharani, relawan tim BantuWargaLaporCovid19 menekankan bahwa situasi layanan kesehatan sudah genting.

“Tanda-tanda kolaps layanan kesehatan sebenarnya sudah terindikasi sejak bulan September 2020, yang kemudian mereda pada periode pemberlakuan PSBB di Jakarta. Menjelang pertengahan November 2020, saat pelaksanaan pilkada serentak dan libur Nataru, memperburuk ketidakmampuan RS menampung pasien,” dalam siaran persnya.

Di lapangan, LaporCovid19 menemukan bahwa sistem rujuk antar fasilitas kesehatan tidak berjalan dengan baik, sistem informasi kapasitas Rumah Sakit tidak berfungsi. Banyak warga yang memerlukan penanganan kedaruratan kesehatan akibat terinfeksi Covid-19 tidak mengetahui harus ke mana.