Pengamat Politik: Elektabilitas Jokowi Terus Merosot

Eramuslim.com – Pakar komunikasi politik Eliya kembali mengingatkan partai politik koalisi pendukung Joko Widodo, terkait elektabilitas Jokowi yang semakin merosot.

“Elektabilitas Pakde @jokowi terus merosot, mesin pencitraan kolaborasi buzzer dan media partisan dah tidak ampuh lagi sebar hoax, framing demi kepentingan. Publik sudah cerdas, tak lagi dapat diperdaya oleh hoax pencitraan palsu. Faktanya hidup tambah sulit, daya beli merosot,” tulis Eliya di akun Twitter ‏ @eliya_mkom.

Berdasarkan perkembangan terkini, Eliya membuat kalkulasi politik parpol koalisi Jokowi. “Kondisi sekarang, jika @DPP_PPP , @DPP_Golkar dan @DPP_PKB keluar dari koalisi, yang dukung tinggal PDIP, Nasdem dan Hanura. Selain PDIP Partai yang dukung Pakde merugi. Elektabilitas Pakde naik, PDIP yang Untung. Elektabilitas Pakde ancur berdampak keseluruh partai pendukung Pakde,” tulis @eliya_mkom.

Jika parpol pendukung Jokowi tinggal tiga partai, yakni PDIP-NasDem-Hanura, NasDem dan Hanura mempunyai pilihan untuk melepaskan diri. “Tetap berada dalam kapal bocor, tetap dukung Pakde yang elektabilitasnya terus menurun, tentu tidak bijak. Nasdem dan Hanura punya pilihan lepaskan diri. Tentu kedua partai ini punya orang pintar yang paham kondisi. Walau kepemimpinannya tergantung figur. Formalnya kolegial DPP,” beber @eliya_mkom.

Terkait posisi Hanura, menurut Eliya, di bawah Oesman Sapta Odang (OSO), Hanura lebih memiliki kekuatan untuk lepas dari koalisi Jokowi. “Hanura di bawah kepemimpinan OSO tentu lebih memiliki kekuatan utk lepas dari koalisi Pakde. Pak Wiranto bisa dihibahkan saja ke PDIP, Hanura bisa kembali menjadi perwakilan Hati Nurani Rakyat. Pikirkan nasib Rakyat yang diwakili, nasib Partai, dan seluruh kader Hanura Se Indonesia,” papar @eliya_mkom.

Sedang terkait NasDem, @eliya_mkom mengingatkan: “Nasdem yang memiliki media, terlalu mengorbankan diri untuk framing demi kepentingan Pakde. Terus dukung Pakde pakai medianya, elektabilitas Pakde merosot, Nasdem lebih anjlok lagi, kepercayaan publik pada medianya juga hilang. Double rugi Nasdem dukung pakde. Cc @pranandapaloh.”(kl/ito)