Politik Memang Kejam, Prof!

Di kesempatan ini, Jokowi juga menyampaikan keputusan siapa cawapresnya. Setelah melalui perenungan yang dalam dengan mempertimbangkan masukan dari seluruh elemen Jokowi memutuskan, “Yang akan mendampingi saya adalah Profesor Doktor KH Ma’ruf Amin,” kata Jokowi.

Jokowi kemudian mengulas rekam jejak Ma’ruf yang disebutnya sebagai ulama yang bijaksana. Juga pernah duduk sebagai anggota DPRD, DPR, Wantimpres, Rais Aam PBNU dan Ketua MUI. Juga sebagai anggota Dewan Pengarah BPIP. Jokowi juga menunjukkan SK pencapresan yang sudah ditandatangani para ketum dan sekjen parpol.

Saat ditanya, soal nama Mahfud MD yang batal jadi cawapres, Jokowi enggan menjawab. Ia hanya tersenyum dan mengatakan kenapa memilih Ma’ruf Amin. “Kami saling melengkapi, nasionalis-religius,” kata Jokowi.

Lalu bagaimana tanggapan Mahfud? Ditanya soal namanya yang tak muncul, Mahfud mengaku tak kecewa. Menurut dia, itu sudah pilihan Jokowi dengan wewenang dan pertimbangan-pertimbangan politik yang matang sesuai dengan konfigurasinya

“Saya tidak kecewa ya, kaget saja karena sudah diminta mempersiapkan diri, bahkan sudah agak detail,” kata Mahfud, di kantornya, kemarin. Mahfud pun menyebut hal tersebut biasa dalam politik. “Kita harus lebih utamakan keselamatan negara ini daripada sekadar nama Mahfud atau Ma’ruf Amin,” ujar Mahfud.

Ia mengaku sudah bertemu dengan Jokowi tak lama setelah deklarasi. “Ya udahlah. Pokoknya yang saya sampaikan ke Pak Jokowi sekali lagi saya ndak apa-apa,” katanya. Bagaimana komunikasinya dengan Jokowi? “Nanti saja,” kata Mahfud. [rmol]