Politikus Golkar Ini Gerah Jend. Gatot Yang Masih Aktif Bertemu Prabowo

“Saya meminta Panglima TNI untuk dapat menertibkan, tidak hanya pak Gatot, tapi siapapun anggota TNI aktif agar dipastikan tidak mendukung partai politik,” tuturnya.

Sebelumnya Gatot mengaku bertemu dengan Prabowo secara empat mata. Kemudian Prabowo yang merupakan seniornya di TNI itu menawarkan Gatot masuk ke Gerindra.

“Saya dan Pak Prabowo bicara empat mata. Memang ada kata-kata setelah pensiun mau bergabung atau tidak, terbuka peluang,” ungkap Gatot dalam acara Blak-blakan detikcom di gedung Transmedia, Jakarta Selatan, Kamis (22/3).

Wasekjen Gerindra Andre Rosiade mengungkap Gatot menghadap Prabowo setelah lengser dari kursi Panglima TNI. Dia juga menegaskan, Gatot-lah yang pertama kali mengungkit soal Pilpres 2019 saat mengobrol dengan Prabowo.

“Pak GN menyampaikan keinginan beliau untuk mengikuti kontestasi Pemilu 2019. Pak Prabowo sebagai senior lalu mengajak Pak GN untuk bergabung dengan Gerindra,” jelas Andre, Jumat (23/3).

Meski telah lepas dari jabatannya di TNI, Gatot masih merupakan jenderal aktif. Rupanya itu tak jadi masalah untuk Gatot membicarakan politik praktis.

“Intinya, Pak GN menyampaikan kesiapan dan rencana beliau di kontestasi Pemilu 2019,” tegas Andre.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sudah dimintai komentar soal ini. Namun Hadi ogah menanggapinya.

Marsekal Hadi lalu melempar soal masalah Gatot kepada Kapuspen TNI Mayjen Sabrar Fadhilah. Gatot diakui masih merupakan prajurit aktif TNI. Namun Fadhilah menampik pertemuan Jenderal Gatot dengan Prabowo terkait rencananya maju di pilpres.

“Yang saya tahu beliau (Jenderal Gatot) menemui itu (Prabowo) pada kapasitas beliau pamitan sebagai panglima TNI. Beliau terimakasih kepada para pemimpin-pemimpin bangsa,” papar Fadhilah.

“Kalau (Jenderal Gatot) sudah tidak aktif itu haknya beliau (terjun ke politik). Kalau sekarang saya kira beliau menempatkan sebagai tentara, beliau belum menentukan apa-apa,” imbuhnya.

TNI pun tidak akan memberi sanksi kepada Gatot. Gatot dinilai tak bersalah.

“Bukannya belum perlu (sanksi), karena tidak ada yang salah (yang dilakukan Jenderal Gatot),” kata Fadhilah. [kk/detik]