Polri Akhirnya Akui Impor Ratusan Senjata Berat

Kedua jenis senjata itu merupakan standar militer. SAGL, menurut situs arsenal-bg.com, merupakan senjata pelontar granat tipe M 406. Sementara, RLV-HEFJ adalah amunisi granat yang digunakan sebagai senjata serbu militer untuk menghancurkan kendaraan atau meterial lapis baja ringan.

Sementara, alamat penerimanya adalah Bendahara Pengeluaran Korps Brimob Polri, Kesatriaan Amji Antak, Kelapa Dua, Cimanggis, Indonesia.

Barang mulai diturunkan dari pesawat, pada pukul 23.45. Aktivitas bongkar muat itu rampung pada Sabtu (30/9) pukul 01.25 WIB. Barang kemudian digeser ke Kargo Unex.

Kargo tersebut diakui masih membutuhkan rekomendasi dari Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI dan lolos proses kepabeanan. Pihak Korps Brimob Polri disebut tidak akan mengambil barang tersebut sebelum kedua proses itu rampung.

Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), mengungkap, Polri memang melakukan pengadaan senjata jenis MAG 4 dalam APBN 2017. DPR pun sudah menyetujui pembeliannya sebanyak 20 ribu pucuk.

“Polri perlu menjelaskan, apakah senjata dan amunisi ini bagian dari rencana Polri untuk membeli 20 ribu pucuk senjata api,” kata dia, dalam siaran persnya.

Menurutnya, hal itu terkait dengan kebutuhan peremajaan senjata api Polri. Sebab, sebagian besar senjata api yang dipegang personilnya tergolong senjata tua dan sebagian hasil kanibal.

“Namun diharapkan senjata yang digunakan Polri adalah untuk melumpuhkan dan tidak sama dengan senjata TNI agar tidak muncul komplain atau protes dari kalangan militer,” tambah Neta.

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/pahlawan-akankah-hanya-menjadi-kenangan-untold-history-eramuslim-digest-edisi-9.htm