Eramuslim.com – Peresmian Pembangkit Litrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang di Buleleng Bali mendapat perhatian publik. Hal tersebut diakibatkan keseluruhan tenaga kerja dalam proyek PLTU tersebut adalah warga negara asing asal Cina tanpa ada warga negara Indonesia.
Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha mengatakan; di saat gelombang PHK besar-besaran menghantam rakyat, namun pemerintah masih sempat membuka kran bagi warga negara asing untuk bekerja. Sementara data yang dilansir Kemenaker per Juli sekitar 11.350 pekerja di PHK meliputi daerah Jabar, Jatim, Jateng, Banten dan Kaltim, sehingga harus hidup menderita.
“Sangat ironis disaat rakyat terkena gelombang PHK yang diakibatkan perekonomian lesu, disaat yang sama pemerintah membuka keran untuk WNA dapat bekerja di Indonesia. Jika keadaan seperti ini, dapat dipastikan rakyat menjadi tamu di negaranya sendiri,” tegas Panji seperti dilansir pribuminews (13/8).
Panji menjelaskan, pemerintah seharusnya lebih mementingkan kepentingan rakyat bukan memprioritaskan WNA untuk bekerja.”Ini adalah salah satu kegagalan pemerintah Jokowi-JK dan hal tersebut seperti memaknai 70 tahun Kemerdekaan NKRI sebagai formalitas saja. Karena faktanya di hampir segala lini yang strategis kita dikuasai asing, janji Trisakti Jokowi hanya tinggal janji”, tutup Panji.(rz)
