Rupiah Terus Anjlok, Rizal Ramli: Hari Ini Kita Tidak Punya Tabungan

Eramuslim.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika terus merosot. Hal ini menjadi kekhawatiran sejumlah pihak.

Ekonom senior, DR. Rizal Ramli mengungkapkan, tim ekonomi Presiden Jokowi memang tidak mampu melakukan simulasi dan antisipasi 6-12 bulan ke depan dan banyak kecolongan.

“Itulah mengapa resiko makro-ekonomi Indonesia terus meningkat 2 tahun terakhir, ditambah faktor eksternal. Kebiasaan ABS bisa membuat kehilangan kontrol,” kata RR.

Rizal mengingatkan, ketika krisis 1998, RI memiliki tabungan: net eksportir oil 1,3 juta barel/hari, kapasitas berlebih sawit, karet, coklat, kopra dan lain-lain.

Ketika rupiah anjlok ke Rp15.000 per dolar AS, eksportir  terutama di luar Jawa kaya dadakan.

“Hari ini kita tidak punya tabungan: Net impotir oil 1,1 juta barel/hari dan tidak ada excess capacity di Komoditi. Walaupun rupiah sudah mendekati Rp15.000 per dolar A,  tidak ada lonjakan ekspor, bahkan neraca perdagangan semester 1, 2018 negatif. Perlu cara-cara inovatif dan terobosan untuk keluar dari kondisi pre-krisis ini,” tutup mantan Menko Keuangan era Presiden Gus Dur ini.

Pergerakan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah hari ini masih menunjukkan penguatan. Mata uang negeri Paman Sam bahkan terus melanjutkan rekor tertinggi dalam tiga tahun terakhir dengan berada pada level Rp 14.729.

Diikuti dari data perdagangan Reuters, Kamis (30/8), dolar AS bergerak di level Rp 14.660 hingga 14.729.

Angka tersebut tertinggi dalam tiga tahun terakhir namun masih kalah dari rekor Rp 14.855 yang terjadi pada 24 September 2015. Namun, ini merupakan rekor tertinggi dolar AS di 2018. (kl/rmol)