Saat Jokowi Pidato, Buruh Dibungkam dan Wartawan Diintimidasi

Rombongan Supinah berhenti di pintu samping Gedung MPR/DPR. Mereka lantas berjalan kaki ke depan TVRI. Di sana sudah ada 50 anggota KSN asal Bandung.

Sialnya mereka dihadang oleh aparat berbaju putih–dari mobil yang mereka pakai berasal dari Tekab (Team Khusus Anti Bandit) Polda Metro Jaya. Para buruh kemudian ditarik, digeledah, dan ditanya berasal dari mana dengan nada tinggi.

Belum sempat dijawab, tujuh orang di antara mereka langsung ditarik aparat. “Satu orang anggota bahkan dipukul.” katanya.

Ketua Umum KSN Hermawan yang melihat keributan mendatangi aparat dari dalam TVRI. Dia telah mengatakan kalau tujuh orang itu adalah bagian dari serikatnya. Polisi bergeming, keduanya tetap diangkut ke Polda Metro Jaya.

Supinah dan tujuh orang lainnya kaget melihat aksi represif aparat. Mereka menuruti perintah polisi agar kembali pulang. Namun, ketika berjalan rupanya aparat membuntuti mereka. Sadar akan hal itu, mereka langsung berpencar mencari tempat yang aman.

Supinah mengaku sampai saat ini dia belum bisa berkomunikasi dengan tujuh orang itu. Pengacara dari LBH Jakarta pun disebut tak diizinkan mendampingi mereka.

Sekitar 50 orang buruh asal Bandung yang ada di Gedung TVRI pun dipulangkan paksa oleh aparat. Bus mereka dipanggil dan buruh digiring masuk ke dalam.

Syaefullah, seorang wartawan Vivanews melihat kejadian itu. Naluri jurnalistiknya membuat ia langsung mengeluarkan ponsel untuk merekam kejadian itu untuk keperluan pemberitaan.

Namun, tiba-tiba ia didatangi seorang anggota polisi dan dipaksa untuk menghapus video. Dia bahkan diancam akan turut diangkut jika menolak.

“Padahal, aku sudah menjelaskan dari wartawan,” kata dia di depan Gedung TVRI.

Intimidasi serupa juga dialami sejumlah wartawan lainnya. Sambil dibentak, seorang wartawan Antaranews diminta aparat agar tidak berlaku sewenang-wenang dengan mempublikasikan foto itu. Ia diminta hanya menunggu pernyataan resmi dari kepolisian.

“Tunggu rilis. Kamu jangan sewenang wenang. Lo dari tadi hapus foto-foto video lo tadi,” ujar wartawan Antara menirukan omongan polisi.

Midun, wartawan foto dari Jawapos pun sampai ditarik bajunya dan foto-fotonya dihapus paksa. [to]