Sandi Akan Luncurkan Kartu Jomblo, Apa Saja Fasilitasnya?

Eramuslim.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Salahuddin Uno berjanji akan meluncurkan Kartu Jakarta Jomblo (KJJ) bagi warga yang belum memiliki pasangan. Sesuai dengan slogannya saat kampanye, ‘Maju Kotanya, Bahagia Warganya’, Sandi mengatakan bahwa kartu ini adalah fasilitas untuk mendapat pasangan.

“Harus bahagia, karena terus-terusan jomblo pasti menimbulkan stres, kan hidup harus berpasang-pasangan, kita harus cari pasangan kita dan kartu jomblo ini adalah fasilitas kita untuk mencari pasangan kita,” kata Sandi saat ditemui di jalan Pulombangkeng Nomor 5, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (30/4/2017).

Sandi menyampaikan KJJ ini adalah inovasi yang berintegrasi dengan beberapa program andalannya, seperti program OK OCE, dan rumah DP Rp 0. Menurut dia dengan mempunyai pekerjaan dan rumah akan membuat seorang warga lebih percaya diri menemui calon mertua.

“Kartu Jakarta Jomblo itu inovasi yang kami luncurkan waktu kampanye, yang kita harapkan bisa berintegrasi dengan program OK OCE, dan program lain seperti rumah DP Rp 0,” ucapnya.

“Kami ingin jomblo juga pas lagi mencari jodoh lebih pede, lebih percaya diri, karena punya rumah sendiri dan mertua juga pasti akan lebih tertarik, atau memiliki impresi yang bagus kalau calon menantunya itu sudah punya rumah sendiri,” sambungnya.

Sandi juga menegaskan bahwa KJJ hanya mempunyai masa berlaku 6 bulan saja. Hal ini dikarenakan agar para warga dengan status jomblo cepat meninggalkan statusnya.

“Kita tidak mau kartu ini menjadi kartu selamanya, karena maksimal 6 bulan, dan bisa diperpanjang sekali, hanya sekali,” tegasnya.

“Karena kalau terus-terusan, ya akhirnya senang menjadi jomblo terus, karena kita mau jomblo-jomblo ini cepat menghasilkan karya dan cepat meninggalkan status jomblonya,” imbuhnya.

Sandi juga berjanji akan membuat sebuah wadah untuk melakukan pertemuan atau ta’aruf. Menurutnya kunci agar mendapatkan pasangan adalah terbangunnya sebuah networking.

“PHP (Pemberi Harapan Palsu) itu nanti kita minta kiat khusus, nanti ada pelatihannya, jangan ada jomblo lagi di kalangan kita, sedangkan kalau wadahnya ada, jadi kan pak Basuki-Djarot mengedepankan RPTRA, jadi ruang publik ini harus ada eventnya, harus ada ta’arufnya di tempat terbuka luas dan positif, itu kita harap event positif,” ujarnya.

“Kuncinya networking, kalau networkingnya terbangun Insyaallah opsi nya jadi lebih banyak, Ya kita lagi cari program gimana untuk meluncurkan kartu tersebut nanti,” tutupnya. (jk/dtk)