Sebut Reklamasi Pulau G Tak Masalah, Luhut Bela Cukong

reklamasi cukongEramuslim.com – Pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan tentang reklamasi Pulau G adalah bukti nyata keberpihakannya pada pengembang. Apalagi, Menko Luhut menyimpulkan bahwa reklamasi Pulau G tidak bermasalah hanya berdasarkan diskusi dengan PT PLN dan pengembang.

“Sedangkan persoalan kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap sumber kehidupan nelayan dan masyarakat pesisir, perempuan dan laki-laki, tidak menjadi pertimbangan,” ujar Marthin Hadiwinata dari Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) yang bergabung dalam Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta di Jakarta, Jumat (9/9).

Ia membeberkan, hasil kajian yang selama ini diklaim sebagai basis pengambilan keputusan oleh Kemenko Maritim hingga kini pun tidak bisa diakses oleh masyarakat.

Padahal Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti telah mengeluarkan surat rekomendasi penanganan reklamasi Pulau G. Dalam surat tersebut, KKP secara tegas merekomendasikan agar reklamasi Pulau G dihentikan.

Tak hanya itu, nelayan Teluk Jakarta telah membuktikan sejumlah masalah dalam reklamasi Pulau G di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta (PTUN). Sehingga hakim pun dalam putusannya memerintahkan penghentian reklamasi pulau G.

“Sikap Menko Luhut ini merupakan pembangkangan atas putusan PTUN Jakarta. Sikap ini tidak pantas, apalagi Luhut sebagai mantan Menkopolhukam, sikap yang menunjukan kemunduran demokrasi dengan tidak menghargai lembaga yudikatif,” tegasnya.

Selain itu, Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta menilai Menko Luhut seolah mengabaikan kajian lingkungan dan sosial yang selama ini telah dilakukan sejak dulu, termasuk diantaranya kajian ketidaklayakan lingkungan hidup yang dikeluarkan Menteri Lingkungan Hidup.

Dalam kajian tersebut menunjukan tersebut menunjukan potensi kerugian kerusakan yang diakibatkan proyek reklamasi akan sangat besar.

“Pernyataan mengenai keberadaan proyek reklamasi tidak bermasalah patut dipersoalkan dan Kemenko Maritim harus sesegera mungkin membuka kajian-kajian yang telah dilakukan selama ini,” tandasnya.(ts/rmol)