Fuad Bawazier: Secara de Facto, Anies Leader dalam Penanganan Virus Corona di Indonesia

Eramuslim – Sejak awal ada issue Virus Corona, Pemerintah Pusat terkesan menganggap enteng wabah ini dan acap kali menjadikannya candaan.

Mulai canda nasi kucing, mobil corona, izin masuknya sulit, orang kita kebal virus dll.

Bukannya Pemerintah mempersiapkan diri untuk menangkal wabah, tetapi aneh justru sibuk menangkal turunnya wisata. Benar benar tidak nyambung.

Alat-alat medis seperti masker dan Alat Pelindung Diri (APD) buru-buru diekspor ke China sebagai peluang bisnis.

Ini karena tidak ada kemampuan mengantisipasi keadaan. Walhasil Pemerintah Pusat gigih menyangkal virus corona telah masuk ke Indonesia.

Padahal negara-negara lain meresponsnya serius dan mulai ambil ancang-ancang. Sikap Pemerintah Pusat ini nampaknya mengherankan dan mengecewakan komunitas internasional.

Singkat cerita, internasional kurang mempercayai data Indonesia tentang Covid-19, bahkan sampai kini. Kita di anggap underreporting. Mungkin tidak sengaja menyembunyikan datanya tetapi memang tidak mampu mendata dengan baik.

Pemda-Pemda mulai gelisah menghadapi wabah Corona. Sebagian menunjukkan sikap tidak puas terhadap respon Pemerintah Pusat.

Mereka berjalan sendiri. 

Sementara itu, Gubernur DKI Anies Baswedan, sejak awal mempunyai penilaian yang juga berbeda dalam menyikapi wabah Covid-19 ini. Beliau amat serius dan berwawasan internasional.

Komunitas internasional memberikan penilaian positif terhadap sikap Gub DKI.

Celakanya banyak yang mendukung maupun yang ketakutan bahwa Anies Baswedan ini potensial bakal menjadi Capres 2024, sehingga apapun yang disikapi dan diperbuat Anies di politisir.

Kelompok yang ketakutan tadi langsung menyerang membabi buta apapun yang dijalankan Gub DKI.