Eramuslim.com – Sebagai lembaga tertinggi negara di Indonesia, MPR memiliki fungsi tertinggi. Dalam menjalankan pemerintahan tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada presiden. Demikian dikatakan Ketua Lembaga Pengkajian MPR RI Ja’far Hafsah dalam dialog kenegaraan ‘MPR RI Rumah Kebangsaan; Mengawal Kedaulatan NKRI’ bersama anggota MPR/DPR RI H. Lukman Edy di Gedung DPR (20/9).
”Tidak cukup visi dan misi Presiden RI terpilih dijabarkan menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan kalau Presiden itu memiliki misi tertentu, maka habislah negara ini,” kata politisi Partai Demokrat tersebut. Karena itu MPR menurutnya, harus kembali merumuskan sistem ketatanegaraan dan membuat program pembangunan seperti Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Sistem kenegaraan dan berbangsa di Indonesia kian kemari kian tidak tentu arahnya. Liberalisasi terjadi di semua sektor. Dan akibatnya krisis pun terulang kembali.
“Makanya untuk kondisi saat ini dibutuhkan Presiden RI yang mempunyai jam terbang yang mumpuni dan cerdas mengantisipasi perekonomian rakyat,” demikian Ja’far.
Bagaimana dengan presiden yang sekarang yang seolah tidak dibutuhkan? Apa jual saja ke OLXdotcom? (rd)
