Sering Blunder Tapi Elektabilitas Prabowo-Gibran Bertahan, Pengamat: Peran BLT Jokowi?

eramuslim.com — Persepsi negatif terhadap Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming belakangan ini terus mencuat. Gara-garanya karena gelagat keduanya.

Semua itu bermula saat Prabowo memilih Gibran sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres). Itu dinilai publik sarat politik dinasti, apalagi melibatkan Mahkamah Konstitusi (MK).

Selanjutnya, Gibran meminta maaf pada publik. Usai salah sebut asam folat jadi asam sulfat baik untuk ibu hamil.

Teranyar, anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu kembali meminta maaf. Setelah aksinya pada debat Calon Presiden (Capres) dinilai memprovokasi.

Menariknya, serangkaian blunder itu tak membuat sentimen negatif pada Prabowo-Gibran membludak. Begitu pun dengan elektabilitasnya yang tak langsung jeblok.

Pengamat Politik, Nurmal Idrus menyebut, itu dipengaruhi program Jokowi. Prabowo-Gibran dapat untung karena didukung Jokowi.

“Saya pikir elektabilitas Prabowo-Gibran bertahan oleh karena penerimaan masyarakat yang masih tinggi terhadap berbagai program bantuan Jokowi,” ungkapnya kepada fajar.co.id, Jumat (15/12/2023).

“Ini sangat membantu mempertahankan elektabilitasnya terutama di kalangan warga pedesaan,” tambahnya.

Soal minta maaf Gibran hingga dua kali ke publik, menurut Nurmal Idrus itu tindakan yang baik. Ketimbang tidak meminta maaf.

Apalagi, kata Eks Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar itu, tindakan Gibran saat debat Capres memang tak sesuai dengan aturan yang ada.

“Itu hal lumrah yang mesti ia dilakukan. KPU juga telah menetapkan garis aturan di debat yang tegas agar pendukung dan calon tak melakukan tindakan provokatif,” ujarnya.

“Saya pikir ini baik bagi Prabowo dan Gibran karena menunjukkan kebesaran jiwa,” sambungnya.

Meski begitu, akan lebih baik bagi Prabowo-Gibran jika tidak ada lagi blunder.

“Ini tentu tak bagus dalam membangun persepsi publik yang sangat krusial bagi capres pada saat ini,” terangnya (sumber: Fajar)

Beri Komentar