Soroti Rencana 1 Juta Hektar Lahan untuk Investor China, Dokter Tifa: Hanya Orang Gila yang Datangkan Petani dari Luar untuk Produksi Padi

 

eramuslim.com — Pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma atau yang akrab disapa Dokter Tifa turut menyoroti wacana kedatangan petani China ke Indonesia untuk mengelola sektor pertanian.

Dokter Tifa mengatakan Indonesia sebagai negara agraris dengan jumlah gunung api aktif terbanyak di dunia memiliki potensi luar biasa.

“Indonesia negara agraris, dengan jumlah gunung api aktif terbanyak di dunia,” ujar Tifa dikutip dari keterangannya di X @DokterTifa, Kamis (2/5/2024).

Menurut Dokter Tifa, gunung api aktif yang ada di Indonesia memberikan suplai nutrisi bagi tanah, yang dapat mendukung produktivitas pertanian.

“Gunung api yang mensuplai nutrisi bagi tanah,” sebutnya.

Bahkan, ia menyebutkan bahwa bukan hanya benih padi, bahkan tongkat kayu pun jika dilempar akan tumbuh menjadi tanaman, menunjukkan potensi alam yang melimpah di Indonesia.

“Jangankan benih padi, tongkat kayu dilempar saja tumbuh jadi tanaman,” tukasnya.

Dokter Tifa menegaskan, hanya orang gila yang mau mendatangkan petani dari luar Indonesia untuk bertani di sini demi memproduksi padi.

“Hanya orang gila yang mau datangkan petani dari luar Indonesia untuk bertani di sini demi memproduksi padi,” sindirnya.

Pernyataan ini menunjukkan keprihatinan Dokter Tifa terhadap rencana kedatangan petani asing dan implikasinya terhadap kedaulatan pangan dan kemandirian pertanian Indonesia.

Wacana kedatangan petani China untuk mengelola pertanian di Indonesia telah memicu beragam tanggapan dari berbagai kalangan.

Dalam konteks ini, suara Dokter Tifa merupakan salah satu suara kritis yang mempertanyakan kebijakan tersebut dan memperjuangkan kepentingan nasional dalam sektor pertanian.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan bahwa Indonesia akan bekerja sama dengan China untuk mengembangkan sektor pertanian di Kalimantan Tengah.

Menurut Luhut, China akan mentransfer teknologi pertanian persawahan padi kepada Indonesia untuk proyek yang dijadwalkan dimulai pada Oktober 2024.

Kerjasama ini merupakan hasil dari Pertemuan Ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) antara Indonesia dan Tiongkok di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu.

Langkah berikutnya adalah mencari mitra lokal untuk berkolaborasi dalam mengembangkan pertanian padi di Kalimantan Tengah.

Dalam unggahannya di akun Instagram pribadinya, Luhut menyebut bahwa sudah tersedia lahan seluas 1 juta hektar yang siap digunakan untuk proyek ini.

Pengelolaan lahan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari 100 ribu hektar dan bertambah hingga mencapai 1 juta hektar.

Lebih lanjut, Luhut menyatakan bahwa hasil produksi dari proyek ini akan dikumpulkan oleh Perum Bulog.

Kerjasama ini menandai langkah penting dalam pengembangan sektor pertanian Indonesia dan memperluas kemitraan internasional dalam bidang pertanian.

(sumber: fajar)

Beri Komentar

18 komentar

  1. Petani kita klo di beri insentif berupa pupuk murah, proteksi dari negara dan pelatihan2. Akan menjadi petani yg kuat. Satu juta hektar klo di berikan kpd pemuda2 lulusan baru, diberi pelatihan manajemen pertanian, modal dan pembentukan kelompok2 tani. Akan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Tp krn ketidak mauan negara krn faktor untung rugi penyelenggara negara. Akan trs membuat kita bergantung kebutuhan pangan dari luar.

  2. Itulah kebokrojan indonesia, mengapa program sejuta ha sawah tidak mempekerjakan pemuda tani indonesia dengan memberi gsji, insentif, dan mempasilitasi Alsintan moderm dan sarana pertanian lainnya, yang hasilnya di ambil oleh negara, sementara di negara kita begitu banyak lulusan pemuda tani indonesia yang sudah dibekali skiil dan keterampilan lewat sekolah politeknik tehnik pembangunan pertanian, kemana tanggun jawab pemerintah bagi lulusan sekolah pemerintahan tersebut, mengapa harus cina yang di agung-agungkan di negeri ini …..

  3. Hemat saya…semua ini hanya salah kelola saja… Banyak tanah sawah diubah tuk pemukiman,dan juga harga gabah panen ditingkat petani tdk memberikan keuntungan sehingga mengurangi minat pemilik lahan tuk menanam padi… Mohon semua pihak legowo…dan duduk bareng tuk mencari solusinya…

  4. Hai ibu , kamu yg gila yg nggak ngerti soal pembangunan ketahanan pangan tapi ngoceh sok tau. Yg mau dikembangkan adalah lahan sejuta hektar di kalimantan tengah, dimana tanahnya adalah tanah gambut. Perlu teknologi khusus buat mengolah lahan gambut menjadi lahan subur untuk menanam padi, bukan seperti di pulau jawa dan sumatera yg lahannya memang sdh subur, tapi skrg untuk pertanian sudah jauh berkurang akibat pembangunan. Cina sdh berhasil mengolah lahan gambut mereka untuk pertanian, itu yg mau dikerjasamakan. Dasar g…..

  5. Terlalu Banyak komentator yang taunya pakai mulut saja, kasihan pemainnya berpikir keras, bermain yang melelahkan supaya mencetak gol

  6. seorg dokter bkn ahlinya untuk mengomentari pertanian, jika dokter tifa ahli dlm peetanian ya sumbangsihkan dong pemikiranya agar negara yg di tempati bs gemah ripah loh jinawe jgn asal ngebacot trus tdk ada sumbangsihnya, kl cuman komentar saja ank saya aja lihai dlm menyalahkan org lain.

  7. Pejabat pada OMDO, khayalan tinggi utk nyatut uang buka lahan, seperti food estate, buang uang masuk kantong para pejabat. Mana PUPUK subsidinya Bung Luhut.

  8. Ya kalau untuk menutup kran impor beras sih, sah2 aja.
    Tapi kalau mematikan produktivitas petani, kesejahteraan & penghidupannya ya perlu di lawan.

  9. Rejim dinasti telah menggadaikan negeri ini kepada cina Dajjal komunis dimulai dgn utang menggunung yg hny bisa dibayar bunganya saja, kemudian KA cepat, TKA cina Dajjal komunis yg berbondong bondong ke Sulawesi….tinggal tunggu waktu negeri ini hilang dari peta, Krn dicaplok iblis Dajjal cina komunis

    1. 1. Apa kapasitas dokter kok komentar soal pertanian di food estate kalimantan (tengah)?
      2. Pernahkah mengunjungi food estate di sini?
      3. Pernahkah mengunjungi pertanian di China?
      4. Solusi apa yg berani anda tawarkan soal pertanian pangan di food estate disini?
      Jangan asal komen juga sebaiknya

  10. Bikin food estate dihujat.
    Boro2 minta jatah pengolahan lahan pertanian.
    Kelangkaan beras dihujat.
    Giliran impor beras ngamuk2
    Buka lahan dengan ngundang penggarap/petani dari cina; dihujat.
    Beranikah yang menghujat mengambil-alih untuk menjadi penggarap?

  11. Padang pasir saja bisa berhasil ditanami padi oleh cina, kita tanah yg subur saja hasilnya masih belum optimal, tidak ada salahnya jika kita belajar dgn orang yg sudah berhasil. Bukan bearti di negri kita tidak ada yg pandai bertani.

  12. Bukan negara Indonesia yang gila, penyelenggara negara yang gila sampai tidak mampu melihat potensi negara baik segi wilayah maupun penduduk, serta sektor pendukung lain, penyelenggara negara hanya mampu melihat potensi yang bisa mereka jual atau mendatangkan hutang, Koes Plus lebih hebat dari penyelengara negara. Pada masa lalu Koes Plus sudah mengatakan Petensii kekayaan Indonesia. *Buka Lautan hanya Kolam Susu, Kail dan jala bisa menghidupkan mu, Tongkat kayu dan batu jadi tanaman, nampak Koes Plus lebih hebat melihat potensi Alam Indonesia. Semoga Sadar….