Terdampak Pandemik Corona, Satu Keluarga Di Serang 2 Hari Tak Makan

Bantuan paket sembako berupa beras, minyak, dan mie instan diterima langsung oleh ibu empat anak ini. Yuli pun menangis tersedu-sedu saat ditemui Muji Rohman.

Setiap kali bercerita, Yuli tidak henti-hentinya meneteskan air mata. Dia bercerita soal hidupnya yang terus dilanda kesulitan, sampai satu anaknya yang perempuan harus putus sekolah karena tidak punya biaya.

“Satu sampai SMP saja, yang satunya SMP kelas dua berhenti,” tuturnya sambil menahan kesedihan.

Muji Rohman pun mengaku miris dengan adanya kejadian satu keluarga di Kota Serang yang tidak makan selama dua hari karena perekonomian keluarga menurun dratis sejak adanya virus Covid-19 ini.

“Awalnya dapat informasi dari Facebook, saya bergabung dan menanyakan alamatnya, awalnya tidak tahu,” katanya kepada awak media di lokasi.

Muji mengatakan, sampai saat ini bahwa Pemkot Serang baru melakukan pendataan masyarakat yang terdampak virus Covid-19 ini.

“Sebagai anggota DPRD sangat kecewa dengan keadaan seperti ini, padahal pendataan ada di Pemkot, misalnya kalau tidak terdata ya bisanya langsung, kalau tidak kebagian ya bagiin saja segera,” jelasnya.

Kejadian ini, imbuh Muji, membuat Pemkot Serang harus tanggap. Karena saat ini sudah banyak masyarakat yang merasakan dampak seperti yang dialami Yuli dan keluarganya.

“Saya akan terus lakukan (jemput bola), kawan dewan juga mungkin sudah sering. Kegiatan saat ini saya kira kegiatan mulia, saya lakukan sesuai dengan kemampuan saya,” paparnya.

Kemudian, terkait pendidikan anak-anak Yuli, Muji Rohman berjanji akan memberikan sekolah untuk mereka yang putus sekolah karena keterbatasan biaya.

“Ya tadi saya sudah sampaikan jika sudah terlambat sekolahnya mungkin bisa dilanjutkan ke sekolah Paket C,” pungkasnya. (Rmol)