Terobos Paspampres, Rukimin Tagih Janji Jokowi

Akibat proses revitalisasi yang dilakukan investor itu, jumlah pedagang yang sebelumnya mencapai 400 an orang, belakangan mengalami kebangkrutan massal. Di mana, saat ini pedagang yang bertahan di lokasi penampungan sementara hanya tersisa sekitar 80 an orang, selebihnya gulung tikar. Bahkan, sedikitnya tiga orang pengurus P3R yang getol menolak revitalisasi, di tahun 2017 satu persatu meninggal dunia, termasuk Kartam yang dulu pernah dijanjikan Jokowi.

Rukimin yang didampingi pengurus paguyuban lainnya, tetap berharap agar Pasar Rejosari dibangun melalui APBD atau APBN. Sebab, bila dipaksakan dibangun investor, para pedagang yang tersisa tak bakal mampu membayar harga kios mau pun los yang mencapai Rp 6.000.000 permeter persegi (kios) serta Rp 4.000.000 permeter persegi (los). “Sekarang saja, untuk modal berdagang teman-teman harus berhutang pada rentenir,” kata Kartini salah satu pedagang yang terkena dampak revitalisasi.

Rukimin dan 9 orang temannya sesama pedagang, sebenarnya mendapat undangan pada acara silaturahmi di SPPQT. Sayang, akibat terjadi kesalahpahaman, dirinya tidak diijinkan memasuki lokasi. Usai acara, dirinya mengejar sang Presiden ke SMA Negeri 3, sayang akibat ketatnya pengamanan, upayanya sia- sia. Baru ketika akan berlangsung penyerahan sertifikat massal di lapangan Pulutan, ia nekad menerobos barikade Paspampres.

Sedangkan isi rekaman video yang dibawanya, terlihat jelas bahwa almarhum Kartam dalam dialognya menyampaikan keluh kesah perihal rencana revitalisasi. Hingga usai berdialog, Jokowi secara tegas menyebutkan bahwa bila dirinya terpilih menjadi Presiden RI, maka Pasar Rejosari akan menjadi pasar tradisional pertama yang bakal dibangunnya. “Ternyata susah juga menagih janji seorang Presiden,” ucap Rukimin mengakhiri perbincangannya seraya memperlihatkan surat bernomor 152/P3R/P/ IX/ 2017 yang dibawanya. [Bambang Setyawan, Source link]