Tertinggi Dalam Sejarah, Realisasi Investasi di DKI Jakarta Capai Rp41,1 Triliun

“realisasi investasi PMDN dan PMA pada Triwulan III tahun 2019 berhasil menembus Rp. 41,1 triliun. Angka ini merupakan tertinggi dalam sejarah realisasi investasi DKI Jakarta per triwulan.” Ujar Benni saat ditemui di Jakarta Investment Centre, Mal Pelayanan Publik Provinsi DKI Jakarta, Jl. HR Rasuna Said Kav. C22, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2019)

Realisasi Investasi Provinsi DKI Jakarta pada Triwulan III tahun 2019 sebesar Rp. 41,1 triliun, meningkat 56,9 % dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018. Terdiri dari realisasi PMDN sebesar Rp. 15 triliun dengan 708 proyek dan realisasi PMA sebesar Rp. 26,1 triliun (US$ 1,7 miliar) dengan 2.552 proyek. Pada periode triwulan III tahun 2019, realisasi PMA di provinsi DKI Jakarta tertinggi dibandingkan realisasi PMA provinsi lain di Indonesia.

“Berbagai program dan kebijakan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Bapak Anies Rasyid Baswedan, terkait bidang penanaman modal dan kemudahan perizinan telah menjadikan DKI Jakarta sebagai primadona Investasi bagi para investor dalam negeri maupun investor asing yang akan menanamkan modalnya di Indonesia” ujar Benni.

Benni menambahkan Visi Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dalam mewujudkan ‘Wajah Baru Jakarta’ yang berbakti, berhati, berkolaborasi dan merangkul, juga diterapkan dalam kebijakan penanaman modal dan kemudahan perizinan di Jakarta.

Fokus kegiatan strategis daerah penanaman modal dan kemudahan perizinan tersebut, antara lain: pengoptimalisasian Jakarta Investment Centre (JIC), perbaikan peringkat kemudahan berusaha (ease of doing business) dimana Jakarta berkontribusi sebesar 78% dalam penilaian World Bank, mengoperasikan gerai memulai usaha (starting business corner) di Mal Pelayanan Publik, mendorong para investor di Jakarta untuk bermitra dengan UMKM, dan promosi investasi terfokus berdasarkan sektor usaha.

“selama dua tahun kepemimpinan Beliau, berbagai penghargaan di bidang penanaman modal dan kemudahan perizinan telah berhasil diraih oleh DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, tercatat 14 penghargaan bergengsi yang diperoleh dari kementerian pusat, Lembaga negara dan lembaga swasta lainnya yang kredibel di Indonesia. hal ini meningkatkan kepercayaan investor dalam menanamkan modalnya di Jakarta” ujar Benni.

Lebih lanjut Benni menerangkan sektor yang paling diminati oleh para investor PMDN yaitu Konstruksi (Rp5,8 triliun); Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp5 triliun); dan Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp2 triliun). Sedangkan sektor yang paling diminati oleh para investor PMA yaitu Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp21,1 triliun); Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp3 triliun); dan Jasa Lainnya (Rp1 triliun).

Adapun urutan wilayah Kota / Kabupaten Administrasi di Provinsi DKI Jakarta dalam mencatatkan realisasi investasi PMDN dan PMA, sebagai berikut : Jakarta Selatan (Rp24,5 triliun); Jakarta Pusat (Rp14 triliun); Jakarta Timur (Rp1,1 triliun); Jakarta Barat (Rp1 triliun); Jakarta Utara (Rp354 miliar) dan Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu (Rp114 miliar).

“Jakarta Selatan menjadi lokasi tertinggi dalam realisasi investasi pada triwulan III tahun 2019 ini, ke depannya kami akan terus mendorong para investor untuk melakukan penanaman modal di seluruh wilayah DKI Jakarta, khususnya di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu” ujar Benni.

Lebih lanjut Benni menambahkan berbagai upaya terus dilakukan oleh DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta untuk menarik investor, diantaranya melakukan kegiatan promosi investasi kepada calon investor dalam dan luar negeri baik melalui Business Forum maupun Business Matchmaking, menawarkan peluang investasi dengan pemanfaatan skema Kerjasama Pemerintah Daerah dan Badan Usaha (KPDBU) serta menguatkan fungsi Jakarta Investment Centre (JIC).