Terungkap! Ternyata Berita Pemerkosaan Massal atas Etnis Tertentu di Kerusuhan Mei 98 HOAX

Ghalib pun menceritakan sebagai jaksa agung mendapatkan laporan tentang berita bohong (hoax dalam istilah sekarang) tersebut. Termasuk berkoordinasi dengan Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin), Letnan Jenderal (Purn) Moetojib dan Kepala Polri, Letnan Jenderal Polisi Roesmanhadi.

Ia kemudian memperlihatkan dokumen dari FBI, Biro Penyelidik Amerika. Lembaga itu menyatakan bahwa kasus perkosaan massal merupakan modus penipuan dari sejumlah warga keturunan Cina di Indonesia untuk mendapatkan suaka politik. Dokumen tersebut didapatnya saat menjadi anggota DPR RI pada 2004-2009.

Dokumen FBI 2004 itu, menurut Ghalib memperkuat hasil tim khusus yang dibuat pemerintah BJ Habibie pada 1999. Dalam laporan tim, tidak ditemukan data-data dan fakta-fakta, baik di rumah sakit, maupun apartemen yang disebutkan telah terjadi perkosaan massal itu.

Ya, FBI melaporkan dalam sebuah operasi dengan nama sandi Operation Jakarta. Mereka menangkap 26 anggota sindikat pemalsu dokumen suaka. Operasi rahasia dilakukan serentak di lebih dari 10 negara bagian di Amerika Serikat.

“Pemimpin sindikat ini adalah Hans Guow, WNI keturunan Cina, ” kata Jaksa Penuntut Wilayah Virginia, Paul J McNulty yang menangani kasus ini.

Kami membaca dokumen rahasia itu di ruang makan keluarga, sambil makan malam ditemani Andi Murniati, istri Andi Muhammad Ghalib.

Itulah operasi yang dilakukan terhadap sejumlah WNI keturunan Cina yang meminta suaka politik dengan alasan menjadi korban perkosaan dalam peristiwa Mei 1998 di Jakarta dan sekitarnya.