Tjahja Gunawan: Pidato Prabowo Subianto dan Hariman Siregar Mencerahkan

Isi pidato politik Pak PS sudah banyak diulas berbagai kalangan dan naskah lengkap pidato itu juga sudah menyebar di media sosial. Visi misi Prabowo Subianto tentang Indonesia Menang, membangkitkan marwah bangsa ini sebagai bangsa yang merdeka, bangsa yang besar, dan bangsa yang menang secara ekonomi, politik dan menang di berbagai kancah persaingan dunia seperti olahraga, pendidikan dan seni budaya. “Inilah cita-cita para pendiri bangsa Indonesia, dan juga cita-cita segenap anak bangsa,” tegas Prabowo.

Mereka yang pesimis tentu akan bertanya: Apakah program Prabowo-Sandi ini tidak terlalu ambisius ? Apakah yakin program-program PS-Sandi ini bisa dijalankan  ?

Kemudian Prabowo menjawab,  “Kita saat ini berada dalam suatu lomba melawan waktu. Setiap tahun populasi kita tambah 3,5 juta orang. Berarti dalam 10 tahun lagi kita harus siapkan rumah, sekolah, pekerjaan untuk tambahan 35 juta orang. Jumlah penduduk yang lebih besar dari bangsa Malaysia, atau 7 kali lebih besar dari Singapura.

Menurut Prabowo, yang juga anak dari begawan ekonomi Indonesia Prof Dr Soemitro Djojohadikusumo, kalau kita tidak melakukan hal-hal yang berarti, kalau kita tidak melakukan transformasi yang besar hari ini, kita bisa terjebak dalam keadaan yang mengkhawatirkan masa depan bangsa kita. Bahkan kajian-kajian strategis dari bangsa lain mengatakan bisa saja Indonesia bubar sebagai sebuah negara.

“Kami, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, minta mandat dari rakyat karena kami ingin menjamin hal itu tidak akan terjadi. Kami ingin Republik Indonesia kekal, kuat, aman, adil, dan rakyatnya makmur,” ujar Prabowo dalam nada lantang. Sejurus kemudian gedung Plenary Hall JCC pun riuh membahana. Massa yang menyimak pidato Pak PS sontak meneriakan yel-yel Prabowo…..Prabowo Presiden. Sebagian lagi mengucapkan Takbir.

Momen bersejarah ini juga disaksikan jutaan mata masyarakat Indonesia baik yang menonton melalui TV (TV One yang menyiarkan secara live) maupun live streaming di berbagai akun media sosial termasuk liputan livestreaming Front TV milik FPI via YouTube.