Tukang Becak Mencuri Demi Biayai Sekolah Anaknya, Kemana Pemerintah?

kabinet-kerja-jokowi-jkEramuslim.com – Miris! Seorang tukang becak miskin di Medan harus masuk penjara demi sekolah anaknya. Ia bahkan terancam pidana lima tahun demi masa depan putranya tersebut.

Inilah kisah miris Rizaldi (39), tukang becak warga Jalan Tuasan, Kecamatan Medan Perjuangan. Ia tertangkap tangan mencuri sejumlah susu sachet di sebuah warung. Saat ini tukang becak miskin tersebut mendekam di tahanan Polsek Percut Sei Tuan.

“Saat ini anakku duduk di kelas I SMP. Anakku sedang butuh biaya besar untuk keperluan sekolahnya,” katanya saat diperiksa penyidik, Rabu (25/11/2015).

Menurutnya, penghasilan sebagai penarik becak tidak cukup untuk membiaya kebutuhan keluarganya sehari- hari. “Penghasilanku tidak tetap bang. Kadang ada, kadang sama sekali tidak ada, selain untuk makan, juga harus disisikan untuk biaya sekolah anak. Saya miskin, tapi anak saya harus sekolah. Saya gak tahu lagi cari dari mana, saya khilaf dan terpaksa mencuri,” ujarnya.

Rizaldi mengaku, ia beberapa kali mencuri susu di warung dekat rumahnya saat terdesak biaya makan keluarganya dan biaya anak sekolah. “Aku sebenarnya tak ada niat mencuri, tapi kondisi yang memaksa, aku tak tahu lagi. Entah bagaimana nasib keluargaku dan sekolah anakku. Aku pasrah kalau sampai dihukum,” tambahnya.

Kanit Reskrim Percut Sei Tuan, AKP Zupri Siregar ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. “Pelaku dan saksi masih kita periksa. Kasus ini masih kita lidik,” terangnya.

Jika benar tukang becak ini mencuri beberapa sachet susu di warung demi mencari uang untuk menambah biaya sekolah anaknya, maka tidak seharusnya dia dihukum. Yang harus dihukum, dipenjara, adalah para pejabat yang memiskinkan rakyatnya. Tukang becak tersebut, dan jutaan rakyat Indonesia yang dimiskinkan seharusnya dipelihara oleh negara sesuai amanat Konstitusi yang saat ini telah dikebiri oleh para penguasa. Setuju?(ts/medansatu)