Untuk Apa Kyai Ma’ruf? Untuk Apa Sandiaga Uno?

Inilah masalah fundmental yang dihadapi. Kehidupan rakyat makin parah, kedaulatan negara entah di mana.

Prabowo Subianto (PS) sejak lama sudah tahu masalah fundamental itu. Dan paham bagaimana cara mengatasinya. Sejak dulu sudah tahu. Tetapi, di pilpres 2014 rakyat pemilih terbuai oleh kamuflas pribadi yang merakyat sehingga melupakan esensi kepemimpinan yang diperlukan untuk mengatasi masalah.

Kali ini, insyaAllah, kekeliruan memilih presiden tidak akan terjadi lagi. Pak PS masuk ke pilpres dengan membawa Sandiaga Uno (SU). Sandiaga mungkin bukan siapa-siapa tetapi dia mengerti apa-apa.

PS maju ke pilpres 2019 ini tidak hanya bertujuan untuk merebut kekuasaan yang memang sangat perlu direbut demi kemaslahatan seluruh rakyat. Melainkan beliau juga tidak bisa berdiam diri melihat kerusakan berlanjut. Pak PS dan rakyat bertekad untuk menghentikan kerusakan itu dan akan melakukan perbaikan.

Prabowo dan Sandiaga sadar bahwa mereka bukan sedang mau pergi piknik. Mereka tahu medan yang dihadapi setelah memenangkan pilpres nanti, insyaAllah. Mereka akan harus bekerja 24 jam. Tidak ada waktu untuk santai. Setelah dilantik, insyaAllah, mereka akan langsung berada di puing-puing ekonomi dan reruntuhan kedaulatan.

Itulah pertimbangan PS membawa Sandiaga. Kata orang, cawapres muda dan tampan mungkin bisa menarik suara generasi melenial. Bisa jadi. Tetapi, Sandiaga dibawa bukanlah untuk itu. Bahkan PS tak pernah berpikir tentang cara merangkul generasi muda. Sebab, di pikiran beliau hanya ada soal kerusakan ekonomi dan cara memperbaikinya.

Untuk itulah Sandiaga dibawa. Dia akan dikerahkan untuk memikirkan dan menyusun thesis perbaikan ekonomi. Harus mampu menjadi pengimbang langkah-langkah cepat ala Kopassus yang akan dilakukan Pak PS.