Eramuslim.com – Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan Waketum Fransiskus Xaverius Arief Poyuono bakal dipanggil Majelis Kehormatan DPP terkait video viralnya di media sosial yang dianggap meresahkan.
“Sanksi untuk Arief Poyuono akan diproses dan diputus secara internal di Majelis Kehormatan DPP,” ujarnya lewat akun Twitter, Rabu (17/6/2020).
Habiburokhman juga secara pribadi akan berbicara dengan Arief Poyuono untuk memberikan pandangan.
“Secara pribadi saya akan panggil dan nasihati dia hari ini agar menyadari kesalahannya,” katanya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono tiba-tiba menjadi bahan perbincangan sehingga menimbulkan tagar #TenggelamkanGerindra di media sosial, Rabu (17/6/2020).
Pasalnya Arief Poyuono dalam sebuah video yang beredar membincangkan soal kebangkitan PKI bersama seseorang di cuplikan video tersebut.
Ketika ditanya soal Kebangkitan PKI, Arief lantas mengemukakan pendapatnya. Begini isi perbincangan dari cuplikan video tersebut yang hangat di media sosial.
“Tentang isu kebangkitan PKI, itu ada nggak?” tanyanya kepada Arief.
“Nggak ada, itu cuma isu-isu bohong aja, isu-isu itu sebenarnya hanya untuk mendelegitimasi Kang Mas Jokowi. Dia selalu dituduh seakan-akan ada hubungannya dengan PKI. Seperti itu kan aneh, munculnya itu cuma di eranya Pak Jokowi. Dulu era SBY nggak ada, era Mega nggak ada, ini kan aneh,” jelas Arief.
“Pertanyaan saya, sekarang siapa ya orang-orang atau kelompok yang memunculkan itu?” tanyanya lagi pada Arief.
“Yang pasti ini adalah kadrun. Ya, yang pasti kadrun-kadrun. Kedua, orang-orang yang tidak menginginkan adanya perdamaian di Indonesia, selalu ingin mengacau, yang selalu ingin mendiskreditkan pemerintah yang sah dan konstitusional,” ungkap Fransiskus Xaverius Arief Puyuono.
Sontak saja video itu memancing reaksi netizen.
“Masa Gegara Arief Puyono bikin tagar #TenggelamkanGerindra. Jangan lah bray!” ujar pemilik akun @KingPurw4.
“Ini orang @Gerindra kan? Kalo dia buat pernyataan spt ini pantaslah kalo ada tagar #TenggelamkanGerindra,” ujar @Naolivia.[psid]
