Wis Wayahe 2

Diawali Ustaz Bachtiar Nasir. Kurang satu minggu ketua Majlis Pelayan Jakarta (MPI) ini menyatakan dukungan, UAS deklarasi. Hari berikutnya Ustaz Ady Hidayat. Dan berikutnya lagi Aa Gym. Berturut-turut mereka deklarasi dukungan untuk Prabowo-Sandi. Seperti parade.

Uniknya lagi, saat para ulama ini deklarasi, khususnya UAS, bersamaan dengan hari dimana surat suara ilegal di Malaysia terbongkar. Design Tuhan, kata para ustaz. Sebelumnya, Romy, ketua umum PPP kena OTT.  Lalu disusul OTT Bowo Sidiq. Hadirnya dukungan para ulama ke Prabowo-Sandi seolah memberi pesan: “pilih ini loh yang bebas dari OTT dan kecurangan pemilu”. Persepsi ini pasti nempel kuat di benak publik. Dan ini akan sangat mempengaruhi pilihan swing dan undecided voters. Ibarat bom, ledakan dukungan para ulama ini sangat dahsyat, karena tepat waktunya.

Berbagai kasus yang menimpa timses dan pendukung petahana, tentu membuat goyah pemilih. Terutama mereka yang berada di swing dan undecided voters. Pemilih ragu, dan yang belum menentukan pilihan. Saat hati mereka digoyang oleh kasus demi kasus dari kubu petahana, hadir dukungan para ulama. Pas sekali waktunya.

Dalam konteks ini, Prabowo-Sandi berpeluang mendapat limpahan migrasi suara yang kecewa terhadap kasus hukum dan kecurangan politik kubu petahana.

Selama Prabowo-Sandi tidak melakukan kesalahan fatal (blunder), gelombang migrasi ini diprediksi akan terus mengalir. Tak cukup waktu bagi kubu Jokowi untuk melakukan recovery. Waktu hanya tinggal beberapa hari.