Yusril Bantah Sebut Al Quran Tidak Relevan di Setiap Zaman

Eramuslim – Ketua Tim Kuasa Hukum Jokowi-Ma’ruf, Yusril Ihza Mahendra mengklarifikasi pemberitaan di salah satu media online yang memberitakan bahwa dirinya mengatakan ayat-ayat Alquran tidak relevan dengan sidang sengketa Pilpres di MK. Yusril merasa dirinya dirugikan karena dia mendapat kecaman dan tudingan di berbagai media sosial.

“Ada yang bilang saya ini sudah kafir, sekuler, munafik, pengkhianat dan sejenisnya. Padahal saya tidak pernah berkata demikian di sidang MK” kata Yusril, Senin (24/6).

Pakar Hukum Tata Negara ini mengatakan bahwa dia mengkritik penggunaan dua ayat Alquran oleh Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi yang mengutip Surah Al Hajj ayat 65 dan Surah as Sajdah ayat 25 yang memang berbicara tentang perselisihan. Menurut dia, kedua ayat tersebut tidak relevan dengan sidang MK yang memeriksa perselisihan hasil akhir Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

“Sebagai mukmin saya yakin bahwa Al-Quran itu relevan dengan segala zaman. Namun tentu ayat-ayat tertentu dari Al-Quran haruslah diterapkan dalam konteks yang tepat, sehingga relevan dengan situasi atau keadaan tertentu,” ujar dia.

Yusril menjelaskan, kedua ayat itu berbicara tentang perselisihan doktrin fundamental suatu agama mengenai konsepsi ketuhanan, yang masuk ke bidang teologi atau Ushuluddin. Menurutnya, konsepsi tentang Tuhan diperdebatkan oleh pemeluk agama yang berbeda, tentulah masalah itu takkan selesai dibahas di dunia ini.

“Karena itu, biarlah Allah memberi keputusan tentang apa yang diperselisihkan oleh pemeluk agama yang berbeda itu di akhirat nanti. Demikian maksud kedua ayat yang dikutip Kuasa Hukum Prabowo-Sandi itu,” ujarnya.