Zeng Wei Jian: Anies Pembela Rakyat Kecil

Eramuslim.com- Gembong Warsono bilang, Anies mencitrakan diri sebagai pembela wong cilik. Gembong gundah. Resah. Blingsatan. Jenggotnya kebakar.

Anies memang pembela rakyat kecil. No Doubt. Dia lawan konglomerasi reklamasi. Anies pro keputusan Mahkamah Konstitusi membatalkan Perda Larangan Motor di jalan Jend. Sudirman-Thamrin.

Alasannya, ada 470.000 transaksi UMKM beroperasi di sekitar jalan Jend. Sudirman-Thamrin. Jasa antar makanan sepenuhnya butuh kendaraan roda dua. Perda itu merugikan pengusaha kecil. Di sini, Anies semakin jelas berpihak ke wong cilik.

“Everyone has the right to be stupid on occasion, but Comrade Macdonald abuses the privilege,” kata Leon Trotsky.

Saya harap Mr Gembong tidak kelamaan berburuk sangka kepada Anies Baswedan. Takutnya, publik mengganti Comrade Macdonald menjadi “Gembong”.

Anies kerja cepat. Bereskan 16 Kampung. Termasuk kisruh Kampung Aquarium pasca digusur Ahok. Nggak sampai tiga bulan setelah dilantik, program shelter mulai dikerjain.

Anies jelas dekat dengan rakyat. No boundaries. Semua orang diterima. Melihat Anies, saya jadi ingat omongan Che Guevara. Dia bilang, “How easy it is to govern when one follows the system of consulting the will of the people and one holds as the only norm all the actions which contribute to the well being of the people.”

Kritik soal izin becak berasal dari informasi half-truth. Anies hanya mengizinkan becak beroperasi di beberapa lingkungan. Nggak pernah ada bayangan menghadirkan becak di jalan-jalan protokol yang macet. Jadi nggak usah diplintir-plintir rencana izin becak itu.

Kritik pedas hanya keluar dari OKB dan Anies’ haters. Wong cilik sepakat. Tanya saja Rasdullah, presidennya penarik becak.

Rakyat miskin cuma punya kebebasan. N’ itu sering dilenyapkan penguasa. By order dari golongan borjuis. Padahal, seperti kata Ho Chi Minh, “Nothing is more precious than independence and liberty”.

Gembong dan antek-antek OKB bisa ngoceh apa saja. Bikin puluhan meim ngeledek Anies. Tapi saya yakin Anies nggak akan goyang. Dia punya klir mind. Gagasannya jernih. Tak akan pudar oleh serangan.

Seperti kata Leon Trotsky, “Ideas that enter the mind under fire remain there securely and for ever”. (kk/rm)

Oleh: Zeng Wei Jian, penulis adalah aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KOMTAK)