Asyari Usman: Di Makkah Bulan Ramadhan, Membahas Kemenangan Umat

Satu hal yang teramat penting dari “The Makkah Rendezvouz” (Pertemuan Makkah) adalah bahwa para tokoh PA-212, para pemimpin ormas-ormas penting seperti Muhammadiyah dan sebagian besar komponen Nahdlatul Ulama (NU), tidak lagi diliputi keraguan tentang siapa figur yang akan dideklarasikan sebagai calon presiden untuk menghentikan pengelolaan negara yang semakin morat-marit, hari ini.

Dengan penegasan HRS bahwa dia tidak bersedia diajukan sebagai capres, pupuslah harapan pihak lawan yang menginginkan perpecahan di kalangan kekuatan perlawanan. Semua pihak harus menjaga isyarat “kami bersatu” yang muncul di Makkah. Hampir pasti akan ada terus upaya pemecah-belahan dari luar. Tetapi, umat sudah sangat hafal modus licik itu.

Sekarang, kubu perlawanan tidak lagi mengalami semacam “disorientasi” akibat munculnya sejumlah gagasan tentang calon presiden yang, in-sya Allah, akan memperbaiki kerusakan akibat sekian banyak blunder yang dilakukan oleh penguasa. Kubu oposisi hanya akan diwakili oleh Prabowo Subianto. (*)

*Penulis: Asyari Usman,  wartawan senior