Catatan Derek Manangka: Islam dan Militer, Sandungan Terbesar Jokowi di Pilpres 2019

Kedekatan ini bagi kekuatan Islam dan Militer, merupakan hal yang cukup berbahaya. Negara Pancasila Indonesia berada dalam ancaman serius.

Sebab RRT bukan lagi negara komunis yang miskin. RRT sudah mampu menembus dominasi Amerika Serikat – negara anti komunis, di berbagai bidang. RRT sebuah super power dunia.

RRT sebagai sebuah ancaman, semakin dirasakan kuat, sebab semua pejabat pemerintah RRT, mulai dari yang tingkat tertinggi hingga yang rendahan, merupakan kader komunis.

Menandakan, negara komunis ini sangat solid.

RRT memiliki jaringan sangat kuat di kalangan birokrat.

Dihadapkan dengan Indonesia yang tidak solid apalagi sedang dalam krisis berkepanjangan, sangat mudah bagi RRT “mencekram” dan menaklukkan Indonesa.

Kecurigaan bahkan kekhawatiran semakin menjadi-jadi. Sebab sejatinya, RRT sedang mempaktekkan konsep “Satu Negara Dengan Dua Sistem”. Sebuah negara dengan dua wajah.
Konsep mana dipraktekannya di Hongkong, sejak akhir Juli 1997, saat koloni itu dikembalikan oleh Inggeris kepada RRT.

Kapitalisme dan liberalism di Hongkong tidak dilarang. Namun berbagai peraturan penting di bekas koloni Inggeris itu, tetap diatur oleh Partai Komunis RRT.

Sementara itu serbuan investor RRT ke Indonesia yang datang bersama ribuan tenaga kerjanya untuk setiap proyek yang diizinkan pemerintahan Jokowi, ikut menebar ancaman.