Catatan Zeng Wei Jian: Ngawurnya Remy Silado

Eramuslim.com – Dalam rangka jatuhkan kredibilitas Anies Baswedan, historian-cum-budayawan (ora jelas) Remy Silado angkat bicara. Dia bilang Anies ngawur.

Silado gusar. Dia masalahin stateman Anies yang menyatakan, “Jakarta adalah kota yang paling merasakan penjajahan Belanda di Indonesia. Sebab penjajahan itu terjadi di ibukota. Yang lihat Belanda dari jarak dekat siapa? Jakarta!”

Mestinya, bagi yang ngerti Bahasa Indonesia, statemen ini tidak butuh tafsir. Remy Silado is another case. He is unique.

Dia mengartikan Jakarta adalah satu-satunya kota yang merasakan kerasnya kolonialisme. Sehingga dia harus kutip-kutip sejarah perjuangan Aceh, Diponegoro, Pattimura, Sisingamangaraja, Sumpah Pemuda dan sebagainya. Sesuatu yang sudah diketahui sejak kita SD.

Padahal, statemen Anies tidak seperti itu. Perhatikan kata “paling” yang digunakan Anies. Itu artinya, bagi Anies (dan semua orang), semua daerah juga alami penindasan kolonialisme. Tapi Jakarta punya pengalaman khusus. Makanya jadi daerah khusus ibukota. Dia jadi “khusus” bukan cuma karena berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Di aspek sejarah juga, Jakarta punya ceritanya sendiri.