Hari Bangkit

Perusahaan Firman sendiri, Maghfiroh, punya daftar tunggu lebih dari 1.000 orang. Semua sudah bayar. Tinggal berangkat: gagal karena Covid-19.

Banyak yang bertanya: bisakah umrah lewat negara ketiga yang sudah dapat lampu hijau? “Tidak bisa. Paspornya kan paspor Indonesia,” ujar Firman. “Pelayanan visa untuk paspor Indonesia belum dibuka,” tambahnya.

Orang seperti Firman masih berhitung: kalaupun pelayanan visa dibuka, bagaimana dengan vaksin dan karantina.

“Sudah ada kejelasan. Untuk vaksin Sinovac diharuskan melakukan booster,” ujar Firman. Harus vaksin tiga kali. Padahal vaksin booster untuk umum belum disediakan.

Demikian juga soal karantina. Apakah sepulang dari Makkah juga harus karantina satu minggu. Dan juga harus di hotel dengan biaya jamaah sendiri.

Semua itu akan dibicarakan Amphuri dalam rapat kerja nasionalnya hari ini.

Melihat Makkah sudah ”normal”, hasrat ke sana memang begitu besar. Apalagi berita Masjidil Haram sudah diisi 100.000 orang, setiap hari, cepat pula menyebar.

Kalau saja angka Covid-19 di Indonesia terus membaik seperti belakangan ini, rasanya tidak lama lagi kita akan mendapat izin. Saudi juga berkepentingan. Sebagai pelayan dua kota suci, Saudi bisa menjalankan tugasnya. Sebagai negara yang juga perlu devisa, Saudi akan mendapat penghasilan 8 miliar dolar AS setahun.

Indonesia memang terus menerima pujian dari mancanegara. Dianggap sukses besar. Tentu masih dengan catatan: semoga tidak terjadi gelombang ketiga.

“Rasanya, kalau pun terjadi gelombang ketiga, tidak akan berat,” ujar Eri Cahyadi ST MT, walikota baru Surabaya. “Yang penting kita jangan lengah,” tambahnya.