Hizbullah Serang Markas Brigade Golani Israel dengan Drone

Eramuslim.com – Hizbullah Lebanon menyerang markas Brigade Golani tentara penjajah Israel dengan pesawat tak berawak atau drone pada 23 April. Serangan ini menjadi serangan terdalam di dalam wilayah Israel sejak dimulainya perang pada 8 Oktober, menurut Al-Mayadeen (23/04).

Kelompok Lebanon yang didukung Iran itu mengkonfirmasi bahwa serangan udara tersebut “menargetkan markas besar Brigade Golani dan markas besar Unit Egoz 621 di barak Sharaga, di sebelah utara kota Akka yang diduduki Israel, dan pesawat tak berawak itu mengenai target mereka secara akurat.”

Koresponden Al-Mayadeen mengkonfirmasi bahwa serangan yang dilakukan jauh di pesisir pantai Israel itu melibatkan peluncuran sejumlah pesawat tanpa awak dengan umpan dan bahan peledak yang berhasil mencapai target mereka.

Hizbullah menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan balasan atas serangan Israel ke kota Adloun dan pembunuhan salah satu pejuangnya, Hussein Azkoul.

Media Israel telah melaporkan bunyi sirene di wilayah Galilea Atas karena khawatir akan adanya penyusupan pesawat tak berawak, yang mengarah pada peluncuran rudal pencegat ke arah target udara yang mencurigakan di langit di atas Nahariya.

Media Israel juga mengindikasikan bahwa sirene dibunyikan di sejumlah besar pemukiman di utara, sampai ke Acre, karena khawatir akan adanya penyusupan pesawat tak berawak.

Radio Angkatan Darat Israel mengkonfirmasi bahwa 200.000 warga Israel dievakuasi ke tempat perlindungan bom di utara setelah tiga pesawat tak berawak diluncurkan dari Libanon di atas Nahariya.

Hal ini terjadi setelah Hizbullah melancarkan serangan gabungan pada hari Rabu lalu dengan peluru kendali dan pesawat tak berawak serbu ke markas besar perusahaan pengintai militer baru di Arab al-Aramshe. Kelompok perlawanan tersebut menyatakan bahwa seorang jenderal Israel terbunuh dan sejumlah orang lainnya terluka dalam serangan tersebut. Dinas penyelamatan Israel, Magen David Adom, mengatakan 18 orang terluka, empat di antaranya mengalami luka serius. Tidak disebutkan identitas mereka atau apakah mereka tentara atau warga sipil.

Surat kabar Israel, Israel Hayom, baru-baru ini melaporkan bahwa tentara Zionis Israel semakin kesulitan menghadapi serangan pesawat tak berawak Hizbullah.

Surat kabar itu menjelaskan bahwa tentara Israel menghadapi kesulitan mendeteksi dan mencegat pesawat tak berawak kecil dengan penampang radar yang rendah.

(Hidayatullah)

Beri Komentar