Memilih “Solusi” Konflik Israel-Palestina lewat Video Game

Konflik Israel-Palestina menjadi inspirasi bagi Eric Brown dalam membuat video game terbarunya, PeaceMaker, yang akan diluncurkan bulan Februari ini.

Lewat permainan yang diciptkannya itu, Brown berharap para politisi yang bertikai di Israel maupun Palestina juga terinspirasi bahwa solusi damai harus dilakukan oleh keduabelah pihak.

"Kami ingin membuktikan bahwa sebuah video game bisa mengangkat isu-isu sosial yang sangat serius, yang terjadi saat ini dan konflik Palestina-Israel merupakan isu yang banyak dibicarakan orang, " ujar Brown pada AFP.

Dalam video game PeaceMakers para pemainnya bisa memilih peran, sebagai presiden Palestina atau sebagai perdana menteri Israel. Kedua peran ini akan melalui berbagai peristiwa, dilengkapi dengan berita peristiwa bersangkutan dan tentu saja poin angka bagi tiap pemain. Poin nilai yang diberikan, tergantung pada respon tiap pemain dalam setiap situasi, serta bagaimana reaksi dari dalam dan luar negeri.

Pemain yang berperang sebagai presiden Palestina, misalnya, bisa mendapatkan sejumlah poin jika mempromosikan perdamaian, solusi dua negara dan pembangunan infrastruktur.

Tujuan akhir dari permainan ini adalah, masing-masing pemain harus menemukan resolusi untuk mengakhiri konflik dan memenangkan hadiah Nobel sebelum masa jabatan tokoh-tokoh bersangkutan berakhir.

PeaceMaker menawarkan pilihan, jika para pemain ingin melibatkan konsultan sebelum mengambil keputusan. Dalam video game itu juga ditampilkan peta Israel dan wilayah pendudukan Palestina serta menu-menu yang bisa dipilih oleh pemain untuk meredam konflik, seperti pilihan politik, kemanusiaan atau agresi militer.

Pemain game ini juga bisa memilih tiga level permainan, "Tenang", "Tegang" dan "Keras." Permainan bisa berlangsung selama enam jam dan tersedia dalam bahasa Inggris, Arab dan Yahudi.

Eric Brown, 30, mengatakan, permainan yang diciptakannya mungkin tidak mampu untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina dalam dunia nyata, tapi ia berharap orang yang memainkan PeaceMaker memahami keprihatinan atas konflik yang melibatka kedua bangsa itu. (ln/iol)