Menlu AS : Keputusan PBB untuk Palestina Halangi Perdamaian Dunia

Pada Kamis malam – Jumat, ratusan warga Palestina, sebagian besar militan dari gerakan Fatah keluar ke jalan-jalan di Jalur Gaza untuk merayakan pemungutan suara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mendukung palestina..

Di Ramallah, kerumunan orang merayakannya dengan melepaskan tembakan ke udara, sementara di jalan-jalan banyak kengbang api.

Dr Saeb Erekat, kepala negosiator Palestina, menilai tentang disebutkannya pengakuan di PBB adalah langkah di jalan yang panjang,dan  menekankan bahwa langkah ini akan mengubah aturan negosiasi dengan Israel.

Adapun di dunia internasional, mulai ada pertentangan yang nyata di berbagai posisi, sementara Presiden Prancis Francois Hollande bergegas  untuk menyerukan dimulainya kembali perundingan Palestina-Israel “tanpa syarat dan sesegera mungkin”,  Menlu AS Hillary Clinton menganggap keputusan ini menghalangi perdamaian, dan menekankan bahwa satu-satunya cara bagi negara Palestina untuk menjadi negara adalah melanjutkan kembali perundingan perdamaian antara Palestina dan Israel.

Pejabat Israel mengatakan pada Jumat kemarin bahwa Tel Aviv akan membangun  3 ribu unit rumah di Yerusalem Timur dan Tepi Barat, setelah pemberian status palestina sebagai pengamat non-blok di PBB.

Sebelumnya pada hari itu, di laporkan dari  “Alarbiya net” bahwa polisi Israel mencegah warga Palestina dari Yerusalem merayakan kemengan Palestina karena mendapatkan status  di PBB.

 

Zae/Al arabiya Net