PM Fayyad: Pembakaran Masjid oleh Pemukim Yahudi adalah Aksi Terorisme

Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad turut mengecam keras serangan pemukim Yahudi yang membakar masjid di Nablus Tepi Barat dengan menyebut aksi tersebut sebagai tindakan terorisme.

Pihak berwenang Palestina mengatakan para pemukim telah menyerang sedikitnya enam masjid di Tepi Barat dalam dua tahun terakhir. Kantor Fayyad sendiri mengkritik polisi Israel karena gagal untuk melacak orang-orang di balik kekerasan sejenis sebelumnya.

"Perdana menteri Israel sepenuhnya bertanggung jawab untuk kelanjutan dari aksi-aksi teroris karena kegagalan untuk mengejar pelaku serangan pada kesempatan sebelumnya dan membawa mereka ke pengadilan," kata pernyataan Fayad.

Sebelumnya pada Senin kemarin (5/9), pihak berwenang Israel memberlakukan sebuah perintah pengadilan dan menghancurkan tiga pemukiman di Migron.

Sesaat setelah itu nama Migron dan pos kedua ditulis dalam bahasa Ibrani di dinding masjid.

Syaikh Nafith Samih, Imam masjid, mengatakan bom Molotov sengaja dilemparkan ke dalam masjid.

"Jamaah tiba di masjid sekitar pukul 4 pagi dan melakukan shalat subuh sebelum beberapa jamaah mulai berteriak, ‘masjid telah dibakar."

"Kami pergi ke lantai bawah, di mana perempuan biasanya shalat dan menemukan bahwa beberapa ban dibakar di dalam. Kami menyadari bahwa itu adalah ulah para pemukim," kata Imam.

Masyarakat internasional menganggap semua permukiman yang dibangun di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur yang diduduki, merupakan tindakan ilegal.

Pemukim dan pejabat militer mengatakan pekan lalu bahwa militer Israel telah melatih pemukim Yahudi bersenjata menjelang aksi protes Palestina bersamaan tawaran yang direncanakan untuk kenegaraan Palestina di PBB bulan ini.

Harian Israel Haaretz melaporkan bahwa militer telah memberikan pemukim yahudi gas air mata dan granat kejut untuk membekali mereka. Namun, sebagian besar pemukim yahudi sudah memiliki senapan serbu ataupun pistol.(fq/wb)