Saudi Bantah Persulit Visa Haji Calhaj asal Gaza

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arab Saudi membantah tudingan Hamas yang mengatakan bahwa Saudi. menolak visa haji calon jamaah dari Jalur Gaza. Menurutnya, otoritas berwenang Saudi telah mengeluarkan ribuan visa haji untuk warga Palestina di berbagai wilayah, termasuk Gaza.

"Kami memperlakukan semua warga Palestina dengan sama. Kami sudah mengeluarkan visanya lewat pemerintahan otoritas Palestina, bahkan menambah jumlah visa karena pertimbangan situasi mereka," kata Jubir Kementerian Luar Negeri Saudi seperti dikutip Saudi Press Agency (SPA).

Ia melanjutkan, semua pintu-pintu masuk di seluruh Arab Saudi siap menerima calon haji asal Palestina. Para calon haji Palestina juga akan diberikan fasilitas yang memadai agar bisa menunaikan ibadah hajinya dengan nyaman. Menurutnya, Saudi sudah mengabulkan visa haji untuk sekitar 3.000 warga Gaza yang mendaftar lewat otoritas Palestina.

Dalam situs Hamas hari Sabtu kemarin, Atef Edwan mengatakan bahwa Saudi hanya mengabulkan ribuan visa bagi calon haji Palestina yang mendaftar lewat otoritas Palestina di Tepi Barat, tapi tidak bagi 2.200 calon haji Palestina di Jalur Gaza yang mendaftar lewat Hamas.

"Dengan mengabaikan calon haji dari Gaza, Saudi telah melakukan kesalahan politik yang akan menimbulkan dampak negatif terhadap pemerintahan Saudi dan kawasan secara keseluruhan," kata Edwan di situs Hamas.

Hamas pekan kemarin mengatakan, tidak mengizinkan warga Gaza yang ingin berangkat haji mengajukan permohononan visa lewat otoritas Palestina di Tepi Barat. Hamas minta Saudi juga memberikan kuota haji bagi wilayah Gaza yang sekarang sedang mereka kuasai, termasuk pengurusan visanya.

Sementara itu Mesir sejak Sabtu kemarin akan membuka perbatasan Rafah selama tiga hari bagi warga Gaza yang sudah mendapatkan visa dari Saudi.

Israel Tutup Perbatasan Lagi

Selain Rafah, seluruh perbatasan di Gaza masih diblokade oleh rezim Zionis Israel dengan dalih sebagai respon atas serangan roket dan mortir yang ditembakkan para pejuang Palestina dari wilayah Gaza.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Israel, Shlomo Dror mengatakan perbatasan ditutup untuk pengiriman barang-barang dan lalu lintas manusia, kecuali pasien yang sakit berat yang boleh melewati perbatasan.

Para pejuang Palestina menembakkan mortir dan roket untuk membalas serangan tentara Zionis Israel ke Gaza Tengah. Popular Resistance Comittees (PRC), salah satu kelompok pejuang di Palestina mengatakan bahwa tiga pejuangnya terluka saat melawan serangan mendadak tentara Zionis ke kamp pengungsi Maghazi.

Militer Israel mengaku ada baku tembak di dekat kamp pengungsi tersebut, tapi membantah telah melakukan serangan.

Israel kembali menutup semua perbatasan di Gaza untuk menekan Hamas yang sejak bulan Juni 2007 menguasai wilayah Gaza. Israel juga memblokade pengiriman pasokan makanan yang dikirim oleh organisasi-organisasi bantuan internasional termasuk 3.000 ton bahan makanan kiriman Libya yang dibawa dengan kapal kargo. Israel mencurigai kapal Libya itu menyelipkan senjata diantara bahan-bahan makanan yang akan dikirim ke Gaza. (ln/arabnews/YN)