Eramuslim – Seorang pejabat militer Rusia menekankan bahwa negaranya tidak akan mengurangi kekuatan udara dan rudal dari Suriah, meskipun Presiden Vladimir Putin telah mengumumkan penarikan pasukan dan kekuatan militer pada bulan Desember 2016 kemarin.
“Keputusan penarikan kekuatan militer Rusia dari Suriah tidak akan mencakup kekuatan pertahanan udara, rudal, dan polisi militer yang menjadi perimeter dasar di pangkalan Humaimam,” ujar sumber yang minta dirahasiakan identitasnya kepada kantor berita Interfax hari Minggu (15/01).
Sumber melanjutkan, “Rusia akan tetap menempatkan sistem pertahanan udara S-300 dan S-400 di pangkalan militer Humaimam, termasuk diantaranya perluasan dan pembangunan di pangkalan yang terletak di kota Latakia.”
2 pekan kemarin Kepala Staf Umum Angkatan Darat Rusia, Valery Gracimov, mengumumkan penarikan kapal induk Admiral Kuznetsov dari Laut Mediterania timur setelah berhasil merebut kota Aleppo pada 23 Desember 2016.
Sejak kehadiran intervensi Rusia pada 30 September 2015, rezim Syiah Assad dan sekutunya berhasil membalikan keadaan perang di Suriah dan merebut satu-persatu kota-kota penting yang sebelumnya dikuasai mujahidin Islam.
Perlu diketahui bahwa sebelum Rusia menggelar intervensi militer, rezim Syiah Assad dan sekutunya hanya menguasai kurang dari 20% seluruh wilayah di Suriah. (Skynewsarabia/Ram)