Rusia Kirim Sistem Pertahanan Udara ‘Pantsir’ Ke Suriah

MOSCOW, RUSSIA - MAY 9:  In this handout image supplied by Host photo agency / RIA Novosti, A BTR-82A armored personnel carrier and A Pantsir-S / SA-22 Greyhound self-propelled surface-to-air missile system  during the military parade to mark the 70th anniversary of Victory in the 1941-1945 Great Patriotic War, May 9, 2015 in Moscow, Russia. The Victory Day parade commemorates the end of World War II in Europe. (Photo by Host photo agency / RIA Novosti via Getty Images)
MOSCOW, RUSSIA – MAY 9: In this handout image supplied by Host photo agency / RIA Novosti, A BTR-82A armored personnel carrier and A Pantsir-S / SA-22 Greyhound self-propelled surface-to-air missile system during the military parade to mark the 70th anniversary of Victory in the 1941-1945 Great Patriotic War, May 9, 2015 in Moscow, Russia. The Victory Day parade commemorates the end of World War II in Europe. (Photo by Host photo agency / RIA Novosti via Getty Images)

Eramuslim – Pemerintah Rusia dikabarkan akan kembali mengirimkan sistem pertahanan rudal anti-udara “Pantsir” bagi pemerintah Syiah Bashar al-Assad, dalam rangka memperkuat pertahanan udara Suriah menghadapi ancaman Amerika Serikat dan sekutunya.

Kesepakatan pengiriman sistem Pansir telah diadakan sejak beberapa tahun lalu, akan tetapi hingga kini hanya dilakukan sebagian kesepakatan karena masalah keuangan, ujar sumber yang minta dirahasiakan identitasnya kepad surat kabar Rusia Izvestia.

Sumber tersebut menunjukan bahwa pemerintah Kremlin telah memutuskan untuk memberikan sisa sistem pertahanan udara Pantsir kepada Syiah Assad tanpa permintaan pembayaran langsung.

Selain Pantsir, rezim Syiah Assad juga akan menerima stasiun radar tambahan untuk menghubungkan unit formasi militer dalam rangka meningkatkan efektivitas menghadapi serangan dari udara.

Pantsir-S atau dikenal sebagai SA-22 Greyhound adalah sistem rudal dengan peluru kendali darat ke udara, yang memiliki jangkauan pendek-menengah. Sistem senjata canggih itu sejatinya mulai beroperasi pada 2012, dan secara bertahap akan menggantikan sistem senjata anti-pesawat Tunguska. (Skynewsarabia/Ram)