Selandia Baru Perpanjang Misi Pasukan Militernya Di Irak Hingga Akhir Tahun 2018 Mendatang

FORT DRUM, NY - MAY 18:  The 10th Mountain Division soldiers plug their ears while comrades fire a 105mm Howitzer during a training mission for future conflicts on May 18, 2016 at Fort Drum, New York. Members of Alpha Battery 3-6 Field Artillery staged an aerial assault and fired the guns, before flying them back out. Although most U.S. combat forces have been withdrawn from the continuing wars in Iraq and Afghanistan, the troops are on near-constant training exercises for future deployments.  (Photo by John Moore/Getty Images)
FORT DRUM, NY – MAY 18: The 10th Mountain Division soldiers plug their ears while comrades fire a 105mm Howitzer during a training mission for future conflicts on May 18, 2016 at Fort Drum, New York. Members of Alpha Battery 3-6 Field Artillery staged an aerial assault and fired the guns, before flying them back out. Although most U.S. combat forces have been withdrawn from the continuing wars in Iraq and Afghanistan, the troops are on near-constant training exercises for future deployments. (Photo by John Moore/Getty Images)

Eramuslim – Senin 20 Juni 2016, pemerintah Selandia Baru mengumumkan memperpanjang misi pasukan militernya untuk melatih pasukan pemerintah Syiah Irak hingga bulan November tahun 2018 mendatang.

Pernyataan ini disampaikan langsung Menteri Pertahanan Selandia Baru, Gerry Brownlee, dalam sebuah pernyataan pers yang digelar di ibukota Wellington.

“Pasukan kami berjumlah 105 anggota akan tetap berada di Irak sampai bulan November 2018, tidak 18 bulan dari yang direncanakan sebelumnya,” ujar Menhan Gerry Brownlee dihadapan wartawan.

Menhan Gerry Brownlee melanjutkan, “Keberadaan pasukan kami di Irak telah memberi dampak signifikan pada kemampuan militer Irak untuk mengontrol dan mencegah kembalinya Negara Islam di Irak.”

Perlu diketahui bahwa dalam menjalankan tugasnya sejak tahun 2015, militer Selandia Baru bekerja sama dengan sekitar 300 tentara Australia untuk memberikan pelatihan dan keterampilan dasar kepada tentara baru pemerintah Syiah Irak. (Skynewsarabia/Ram)