The Guardian: Musim Semi Arab Tidak Akan Terulang ???

arab springEramuslim – Surat kabar kenamaan Inggris “The Guardian” memperingatkan bahwa Musim semi Arab belum berakhir dan akan memasuki jilid II di masa mendatang, ditengah memburuknya situasi yang memicu Revolusi 2011 di negara-negara Dunia Arab.

Alasan pemicu Revolusi 2011 belum hilang, bahkan memburuk negara-negara Arab hidup dalam krisis yang berbeda dibandingkan dengan 6 tahun yang lalu, tulis The Guardian dalam catatan editorial yang diterbitkan hari Selasa (3/01).

Negara-negara Arab kini menghadapi krisis ekonomi dan kepemimpinan akibat menurunya harga minyak dunia. Hal ini ditambah dengan sebuah laporan PBB baru-baru ini yang menyatakan bahwa dalam setengah abad terakhir terjadi korupsi sebesar 11 triliun dolar AS di negara-negara Arab. Jumlah dana yang cukup untuk berinvestasi menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pelayanan dasar.

Meskipun jumlah penduduk negara Dunia Arab hanya 5% dari penduduk dunia, laporan Pembangunan Arab yang dikeluarkan oleh PBB menyatakan sebanyak 45% kasus kekerasan dan peperangan di dunia terjadi di wilayah ini.

Dari sudut geopolitik, peristiwa baru-baru mengungkapkan bagaimana orang-orang Arab saat ini hanya menjadi bidak dalam papan catur dunia. Ini dibuktikan dengan dikeluarkannya resolusi bersejarah PBB nomor 2.334 terkait penghentian permukiman Zionis Israel di wilayah-wilayah pendudukan Palestina, yang seharusnya dikeluarkan Dunia Arab.

Hal serupa terjadi di Suriah dimana perdamaian tidak datang dari negara Arab melainkan pihak asing yaitu Rusia, Syiah Iran dan Turki.

The Guardian menyimpulkan bahwa menutup pintu protes damai di depan pemuda Arab hanya akan menyebabkan dan membentuk revolusi yang terjadi lebih lebih ganas serta brutal. (Arabi21/Ram)