Pelangi Retak (Bag. 3)

Telepon ditutup. Tanpa salam. Dasar!! Kalau memang mau ngirit pulsa kenapa tidak dengan sms saja. Praktis. Tidak usah pakai salam. Tidak perlu meminta pernyataan setuju dari lawan bicara.

Pelangi Retak (Bag. 2)

Manajer sombong itu menekan suaranya pada kata “wanita”. Memoriku membuat kepalaku refleks menoleh ke arah tulisan yang telah membuatku galau sejak pertama kali menginjakkan kakiku di ruangan ini.

Pelangi Retak (Bag. 1)

Aku benci tatapannya yang terkesan mengejekku. Apalagi gerakan alisnya yang sedikit terangkat seakan memandang rendah orang yang diajaknya bicara. Sebenarnya aku ingin menjelaskan lebih banyak lagi tapi suaraku tertahan di kerongkongan.