Kisah Cinta Pemuda Ahli Ibadah

Eramuslim.com – Puncak keimanan bisa diraih oleh seorang hamba melalui jalan cinta. Namun, dari jalan itu pulalah ketergelinciran iman sering bermula. Sehingga iman harus terus dijaga. Sebab ia bisa naik menjulang atau terjun tanpa ampun.

Pemuda ahli ibadah di Kufah itu jatuh cinta. Bukan saja jatuh, ia memasuki tahap tergila-gila pada gadis yang dipujanya. Gayung bersambut, cintanya berbalas. Wanita itu menerima cinta sang pemuda. Keduanya sama mabuknya. Bahkan, sang wanita lebih nekat.

Katanya, “Aku akan mengatur cara supaya kau bisa masuk ke dalam kamarku.” Demkian menggoda bujuk rayu yang dihembsukan setan ke dalam hati sang wanita. Ia merasuk mendalam ke dalam kalbu. Jika saja cinta pemuda ahli ibadah berbalut nafsu, tentu ia akan mengiyakan ajakan wanita pujaan hatinya.

Tetapi, sang wanita amat terhenyak mendengar jawaban pemuda menawan itu. Katanya teduh, “Aku takut kepada Allah.” Sesederhana itu jawabnya. Tapi itulah sejatinya cinta. Cinta yang suci, sebab iman telah mengalahkan syahwatnya.