Kisah Inspiratif: Imam Bukhari, Gigih Mencari Ilmu hingga Jadi Ulama Hadits

Keadaan tersebut terus Beliau alami hingga suatu ketika Allah Subhanahu wa ta’ala mengembalikan penglihatannya berkat usaha yang ditekuni oleh ibunya. Allah benar-benar memberikan kesembuhan kepada Al Bukhari. Suatu malam, ibundanya tertidur, dan bermimpi melihat Nabi Ibrahim Alaihissalam.

Dalam mimpi tersebut, Nabi Ibrahim berkata, “Wahai perempuan, sungguh Allah telah mengembalikan penglihatan putramu, karena banyaknya tangisanmu, atau banyaknya doa yang kamu panjatkan.”

Bukhari mulai belajar hadis saat masih muda, bahkan masih kurang dari 10 tahun. Ketika Al Bukhari berusia 10 tahun inilah Imam as-Syafi’i di Mesir itu meninggal, tepatnya pada tahun 204 Hijriah, maka praktis tidak pernah bertemu dengan Imam as-Syafi’i.

Sebagaimana dijelaskan NU Channels, ketajaman ingatan dan hafalan Al Bukhari melebihi anak-anak seusianya. Ketika berusia 10 tahun, Al Bukhari berguru kepada Ad-Dakhili, seorang ulama ahli hadis. Al Bukhari tidak pernah absen belajar hadis dari gurunya itu.

Setahun kemudian Al Bukhari mulai menghafal hadis Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Saat itu ia sudah ditunjuk untuk mengoreksi beberapa kesalahan penghafalan matan maupun rawi dalam sebuah hadis yang diucapkan gurunya.

Pada usia 16 tahun, Al Bukhari sudah mengkhatamkan hafalan hadis-hadis di dalam kitab karangan Waki al Jarrah dan Ibnu Mubarak.

Al Bukhari terkenal gigih dalam memburu sebuah hadis. Jika mendengar sebuah hadis, maka dia ingin mendapat keterangan tentang hadis itu secara lengkap. Ia harus bertemu sendiri dengan orang yang meriwayatkan hadis tersebut.

Dalam mengumpulkan hadis-hadis itu, Al Bukhari melanglang buana ke daerah Syam, Mesir, Aljazair, Basra, hingga menetap di Makkah dan Madinah selama enam tahun, Kufah, serta Baghdad. Tidak jarang Ala Bukhari bolak-balik ke tempat tersebut karena mendapati keterangan baru atau hadis baru.

Perjalanan panjang itu akhirnya membuat Imam Bukhari dapat mengumpulkan sedikitnya 600.000 hadis. Dari angka tersebut, 300.000 di antaranya dihafal. Hadis-hadis yang dihafal tersebut terdiri atas 200.000 hadis tidak sahih dan 100.000 hadis sahih. (Okz)