Renungan Ada Gym: Meneladani Asma Allah al-Hakim dan al-Hakam

Nah, sekarang tentang al-Hakam. Dalam al-Anam[3]: 114, maka patutkah aku mencari Hakim, selain kepada Allah? Dan Dialah Allah, Hakim sebaik-baiknya. Jadi saudaraku sekalian, jangan takut dengan pengadilan dunia. Pengadilan dunia itu susah adil, benar?

Rasulullah saw bersabda, Hakim itu ada tiga, dua di neraka dan satu di surga. Seorang hakim yang menghukumi secara tidak benar, padahal ia tahu mana yang benar. Maka, ia di neraka. Yang kedua hakim yang bodoh, lalu menghancurkan hak-hak manusia, maka ia di neraka. Yang ketiga hakim yang menghakimi, yang memutuskan dengan benar, maka ia masuk surga.

Nah, saudara sekalian, hati-hati kalau saudara jadi hakim. Jangan sampai bisa kebeli oleh uang. Jangan kalah oleh tekanan. Karena keputusan itu akan berdampak, bagi dirinya sendiri dunia akhirat. Dia akan memikul sesuatu yang amat besar di akhirat nanti.

Hakim itu menjadi adil kalau, satu, memiliki fakta yang sangat lengkap tak terbantahkan, benar? Dan yang kedua, memang mengetahui hukum yang seadil-adilnya. Ada fakta, ada aturannya. Dan tiada yang paling mengetahui seseorang yang akan diadili selain Allah. Karena Allah Maha Tahu, Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Tahu isi hati, Maha Menyaksikan segala yang dilakukan, tidak ada yang tersembunyi lagi.

Nah, Allah Maha Tahu apa pun yang kita lakukan; yang terang-terangan, yang sembunyi-sembunyi. Yang rame-rame, yang sendiri-sendiri. Tidak bisa berkelit. Semuanya akan bersaksi. Nanti kita dengar bagaimana kulit ini bisa bersaksi, lihat surat Fushilat[41]: 22, “Dan kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu terhadapmu. Tetapi, engkau mengira Allah tidak mengetahui banyak tentang apa yang kamu lakukan.”