Kewajiban Manusia Mencari Rezeki

Seperti dilansir dari Suara Muhammadiyah, kita bisa belajar dari Nabi Daud yang dikenal sebagai seorang raja Bani Israil. Sebagai raja, tentu beliau memiliki pelayan yang siap melayani apapun kebutuhan nya. Kondisi nyaman itu, tak lantas membuat beliau hanya duduk santai di atas singgasana, sambil memberi perintah kepada para pengawalnya.

Tapi beliau tetap bekerja dengan keahlian yang Allah berikan, yaitu kemampuan untuk melembutkan besi dengan tangan kosong tanpa perlu ditempa, sebagaimana pandai besi pada umumnya. Rasulullah bersabda,

عَنِ المِقْدَامِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ، خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ، وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ (رواه البخاري)

Dari Miqdam ra, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Tidaklah seorang hamba memakan makanan yang lebih baik dari hasil usahanya sendiri, dan sungguh Nabi Daud ‘Alaihissalam makan dari hasil usahanya sendiri.” (H.R. al-Bukhari)

بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَجَعَلَنَا اللهُ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِـرُ الله لِيْ وَلَكُمْ

(Okz)