Mengenal Ragam Kesyirikan Dalam Keluarga

2. Tumpeng robyong untuk Selamatan Penganten dan lainnya. Tumpeng robyong ialah gunungan nasi putih di puncaknya diberi telur rebus, terasi bakar, bawang merah dan cabai, semuanya ditusuk memakai bilah bambu dan cabainya diletakkan paling atas. Pada lereng tumpeng ditaruh bermacam-macam sayur (kulupan: jawa). Tumpeng ini dihidangkan untuk meminta keselamatan yang kekal.

3. Upacara tingkep atau tingkepan. Ialah serangkaian kegiatan yang melibatkan wanita hamil, orang tua bahkan mertuanya serta dukun. Upacara ini dilakukan pada usia tujuh bulan kehamilan, jatuh pada hari Rabu atau Sabtu tanggal ganjil sebelum tanggal lima belas. Si wanita hamil tersebut dimandikan dengan air yang diberi berbagai bunga, dimandikan oleh dukun atau kerabat yang paling tua, dengan gayung buah kelapa. Upacara ini disertai dengan pembuatan beberapa tumpeng dan sesajen, di antaranya ialah tumpeng robyong. Upacara yang memayahkan dan tak bisa dipahami oleh logika akal sehat ini bertujuan agar janinnya selamat dan lahir sebagai bayi yang sehat sebagaimana permintaan mereka dalam upacara tersebut. Ritual ini selain menjerumuskan seseorang ke dalam jurang kesyirikan juga merupakan tradisi orang-orang musyrik terdahulu. Di negeri kita ini, khususnya di tanah Jawa, upacara ini terus diwarisi oleh sebagian masyarakat kita sampai kini.

4. Sesajen (sajian) di bawah kolong tempat tidur ibu nifas dan bayinya. Ialah berbagai sajian yang diterangi sebuah pelita kecil siang-malam, terbuat dari minyak kelapa dan seutas tali untuk sumbu. Di sampingnya ditaruh pisau atau pedang mainan, dan payung mainan terbuat dari bambu dan kertas. Dilengkapi dengan tanaman obat seperti dlingo dan bangle. Ada pula sebutir ubu yang digambari arang dan kapur sirih seperti kepala orang dengan mata melotot lebar. Semuanya diletakkan di kolong tempat tidur ibu nifas dan bayinya selama lima pekan sejak hari kelahiran. Tujuannya agar ibu dan bayinya selamat dari segala gangguan roh jahat dan segala penyakit karena telah disiapsiagakan penangkalnya, yaitu sesaji tersebut. Ini merupakan kesyirikan.