Wafatnya Ulama dan Banyaknya Musibah Salah Satu Tanda Kiamat

Eramuslim.com -Kita baru saja kehilangan sosok ulama yang lurus, guru teladan yang berdakwah di jalan Allah, Syekh Ali Jaber (semoga Alah menyayanginya) yang wafat tadi pagi di RS Yarsi Cempaka Putih Jakarta (14/1/2021).

Pada awal tahun 2021, Indonesia juga kehilangan Habib kharismatik dari Jawa Tengah, Al-Habib Ja’far bin Muhammad Al-Kaff yang wafat di kediamannya di Samarinda, Kalimantan Timur. Sebelumnya empat ulama kharismatik lebih dulu berpulang pada Kamis (3/12/2020) yaitu Al-Habib Thohir bin Abdullah Alkaff (Pengasuh Ponpes Darul Hijrah Tegal, Jawa Tengah); KH Qohwatul Adib Munawar (Pesantren Langitan, Jawa Timur); KH Faiq Robayan (Jepara, Jawa Tengah); dan Al-Habib Umar Bin Aqil Bin Yahya (Gresik, Jawa Timur).

Beberapa bulan sebelumnya, Ulama Betawi KH Rizki Zulqornain juga meninggal dunia pada usia yang tergolong muda yaitu 38 tahun, Kamis (24/9/2020). Dan masih banyak lagi orang-orang saleh yang berpulang ke rahmat Allah.

Wafatnya para ulama dijadikan indikasi bahwa pertanda Kiamat semakin dekat. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

إِنَّ الله لا يَقْبِضُ العِلْمَ انْتِزَاعَاً يَنْتَزِعُهُ من العِبادِ ولَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بِقَبْضِ العُلَمَاءِ حتَّى إذا لَمْ يُبْقِ عَالِمٌ اتَّخَذَ الناس رؤسَاً جُهَّالاً ، فَسُئِلوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا-البخاري

“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menggengam ilmu dengan sekali pencabutan, mencabutnya dari para hamba-Nya. Namun Dia menggengam ilmu dengan mewafatkan para ulama. Sehingga, jika tidak disisakan seorang ulama, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. Maka mereka tersesat dan menyesatkan.” (HR Al-Bukhari)

Dari Anas bin Malik, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

وَمِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ العِلْمُ وَيُثْبتَ الجَهْلُ

“Sebagian tanda datangnya Hari Kiamat diangkatnya ilmu dan tinggallah kedunguan (kebodohan).”