Karakteristik Glukoma

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dok, Ibu saya divonis dokter specialis mata terkena Glukoma. Awalnya tidak ada tanda-tanda mata sakit tiba-tiba mata kiri tidak bisa melihat setelah menjemur pakaian.  Sorenya berobat kemudian selang 3 hari sembuh dari rasa sakit walau tetap ga bisa lihat. 

Setelah 5 tahun kambuh lagi sakitnya, berobat lagi dan sembuh.  Lima tahun berikutnya (2008) kambuh lagi.  Memang ga bisa lihat ini "permanen" artinya sejak awal kejadian sampai kambuh yang ke-3 tetap ga bisa lihat. 

Waktu kambuh yang ketiga itu tekanan intraokularnya kata dokter 40 kemudaian diberi obat untuk 10 hari, 10 hari berikutnya masih begitu.  Kemudian saya ajak ibu bekam dan siangnya cek ke dokter ternyata tekanan intraokuler sudah 25 katanya lagi untuk normalnya 21.  Karena itu dokter tidak memberi resep obat oral hanya tetes mata saja. Subhanallah.

Perlu dokter ketahui ibu saya tidak punya keturunan glukoma dan faktor pencetus glukoma semuanya negatif. Bahkan terapis mencurigai adanya sel yang tumbuh di kepala yang menutupi sel saraf mata sehingga mengganggu penglihatan.

ibu saya berbekam di bagian kepala.  yang ingin saya tanyakan :

  1. Apakah karakteristik glukoma memang seperti itu? Maksudnya masa kambuhnya berselang, seperti kasus ibu yang berselang 5 tahun.
  2. Ketika dibekam, permukaan kulit bekas bekam "benjol" seperti kue bakpaw.  apakah indikasi medisnya?
  3. Benarkah ibu saya terserang glukoma?

Demikian pertanyaan saya. jazakumullah khoir, Dok.

wassalam

Wa,alaikum Salam,wr.wb.

Mohon maaf sebelumnya, saya baru dapat menjawab pertanyaan saudari Aufa saat ini. Insya’alloh Aufa selalu dalam lindungan Alloh SWT.

Salah satu faktor penyebab kebutaan adalah gloukoma, penyakit mata kronis dan progresif yang menyerang syaraf optik. Proses kebutaan terjadi saat produksi cairan di dalam bola mata tersumbat, tekanan bola mata menjadi meningkat melebihi batas normal, 21 milimeter Hg, yang pada akhirnya merusak syaraf mata. Hubungan penglihatan ke otak pun menjadi terganggu dan terjadilah kebutaan.

Faktor Resiko Glaukoma :
1. Berumur diatas 40 tahun
2. Memiliki riwayat anggota keluarga yang terkena Glaukoma
3. Memiliki tekanan bola mata tinggi
4. Pemakai steroid lama dan terus menerus (obat tetes mata, obat inhaler asma dan obat radang sendi)
5. Penderita miopia (kacamata minus) dan hipermetropia (kacamata plus) yang tinggi
6. Memiliki trauma pada mata
7. Memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi dan migren

Untuk masa kambuhan penyakit ini memang bervariasi, dapat terjadi kapan saja. Dan dapat terjadi memang pada saat-saat tertentu. Misalkan pada saat hipertensi, gula darah tinggi, dan lain-lain.

Untuk kasus ibu sendiri memang harus kita lakukan pemeriksaan dan terapi lebih lanjut sehingga betul-betul kita dapatkan penyebab penyakit ibu. Selain bekam dapat kita lakukan terapi akupressure, akupunkture, tetes mata herbal, dan beberapa obat herbal lainnya.

Memang salah satu bekas bekam adalah terdapat bekas benjolan di kulit. Terutama pada kulit yang berlemak dan berotot tebal. Sangat khas dan tidak menjadi persoalan, karena itu terjadi akibat hisapan yang di timbulkan alat bekam/kop.

Untuk benar tidaknya si ibu terkena Glukoma dapat dikonsultasikan lebih lanjut oleh dokter spesialis mata yang lain, ini berguna hanya sebagai perbandingan diagnosa . Tetapi dari kriteria penyakit si ibu salah satunya memang suatu gejala glukoma. Dan diagnosa dari seorang terapi dengan adanya kelainan di susunan saraf ibu dapat hanya diketahui lewat foto kepala dan terdiagnosa atas pemeriksaan dokter Spesialis saraf. Insya’alloh Alloh SWT memberikan kesembuhan yang sempurna atas penyakit si ibu. Terimakasih !

Wassalamu’alaikum,wr.wb.