Kerinduan Ramadhan

Menyambutmu ya Ramadhan
Adalah menanam benih-benih asa dan harapan
Pada tanah subur di musim penghujan
Ketika hamba yang lama berpeluh dosa
Kau sapa mesra bahwa taubatku kan diterima
Karena di harimu, setiap saat adalah pintu taubat

Membersamaimu ya Ramadhan
Adalah memetik pucuk-pucuk impian
Dalam kokohnya tanaman ketakwaan
Ketika setiap amalan mendapat ganjaran berlipat
Ketika kebaikan begitu mudah tuk didapat

Menemanimu ya Ramadhan
Adalah menyalakan lilin dalam pekatnya malam
Saat kulihat senyum renyah bocah-bocah
Berlarian menyambut adzan menuju jamaah
Kemudian aku tersenyum lama
Karena mereka akan jadi masa depan bangsa

Merangkulmu ya Ramadhan
Adalah menyalakan api unggun semangat
Dalam hawa dingin yang menyayat
Saat menatap mata-mata yang merah basah
Berdiri bertemu Rabbi pada tengah malam yang sepi
Lalu tersungkur lama dalam sujud hingga pagi

Memelukmu ya Ramadhan
Adalah menikmati makna indah perjuangan
Pada lantai-lantai masjid yang dingin di akhir sepuluh malam
Pada perceraian sementara dengan hangatnya peraduan

Mengenalmu ya Ramadhan
Adalah melukiskan surga di pelupuk mata
Saat Tuhan kita membuka pintu-pintunya
Dan menebar semerbak harum wanginya

Mengakrabimu ya Ramadhan
Adalah memberi pelangi
Pada kusamnya langit peradaban
Saat para pemegang kuasa yang berebut tahta
Saat para pemuda yang duduk di pinggir jalan raya
Saat setiap insan yang dilalaikan oleh dunia
Kini menjadi peramai Masjid yang paling setia

Mendampingimu ya Ramadhan
Adalah memanjat lagi tangga kemuliaan
Setelah lama berkubang dalam kehinaan

Mengenangmu ya Ramadhan
Adalah memetik senar gitar
Dalam nada-nada lagu kerinduan
Ketika kini engkau akan pergi meninggalkan kami
Entah kenapa roti berbuka hari ini terasa asin sekali
Ternyata ia telah berkuah air mata
Tapi tangisan ini tak jua dapat menahanmu pergi

Sungguh wahai Ramadhan
Kemesraan ini tak ingin kuakhiri
Aku belum terlalu erat memelukmu
Aku belum terlalu rapat menemanimu
Aku belum terlalu hangat merangkulmu

Tapi percayalah duhai Ramadhan
Rindu dalam dada kan tetap terpatri
Semerbak cinta kan semakin mengakar dalam jiwa
Walau kau pergi kini
Aku akan tetap menunggumu di sini

Hingga suatu saat kau kembali
Aku akan memelukmu lebih erat
Aku akan menemanimu lebih rapat
Aku akan merangkulmu lebih hangat

(Aditya Putra Priyahita)
Hari-hari terakhir di bulan Ramadhan 1431 H
Ya Allah, luluskanlah kami dari madrasah Ramadhan ini dengan predikat takwa

Dan pertemukanlah kami kembali dengan Ramadhan…

Amin…