Asyari Usman: #SaveDennySiregar #SaveAbuJanda

Eramuslim.com – Kalau ada diantara Anda yang ingin beramal sholih ekstra, inilah saatnya. Caranya mudah dan pahalanya besar. Cukup Anda ikut mendukung hash-tag #SaveDennySiregar dan #SaveAbuJanda.

Dua bintang medsos, yaitu Denny Siregar dan Abu Janda, konon sedang mengalami stress tingkat tinggi setelah ikut menjadi narasumber acara Indonesia Lawyers Club (ILC), yang juga dikenal sebagai arena “intellectuality test” (uji intelektualitas). Pasalnya, mereka mempermalukan diri mereka sendiri di depan jutaan permirsa TVOne.

Denny membuat dirinya sendiri malu, bukan dipermalukan oleh orang lain. Dia menyampaikan komentar-komentar yang jauh di bawah standar minimum ILC. Malam kemarin ILC membahas perlu-tidaknya Reuni 212.

Ketika diberi kesempatan oleh pemandu acara, Karni Ilyas, untuk menyampaikan pendapatnya, Denny malah membahas poin yang paling remeh dalam penyelenggaraan Reuni 212, yakni poin tentang pendanaan dan bijak-tidaknya mengeluarkan uang yang begitu besar. Para pembicara lain, secara tak langsung, membuat Denny jauh tertinggal dalam hal konten kecendekiawanan (intellectuality content) komentar-komentar beliau.

Saya sepakat dengan tindakan Denny, lewat TS Facebook beliau, menyalahkan para pembicara lain. Sebab, gara-gara merekalah Pak Denny menjadi terdedah (terekspos). Seharusnya para narasumber menyetel kualitas uraian mereka agar tidak jomplang dengan mutu komentar Denny.

Kemudian, tiba giliran Abu Janda mempermalukan dirinya sendiri dengan data yang salah tentang bendera Hizbut Tahir. Beliau menunjukkan bendera Usmani Tukri di depan ILC dan mengatakannya sebagai bendera Rasulullah SAW. Ustad Felix Siaw terlalu tega mengoreksi Abu Janda di depan siaran langsung. Saya yakin, Ustad Felix merasa menyesal membantah Abu Janda soal data “asbun” tentang bendera itu.