Dr. Batara R. Hutagalung: Surat Terbuka Kepada Pimpinan Kolese Kanisius di Jakarta

Dampak dari walk out ratusan alumni Kanisius (ada yang menulis, bahwa sebagian besar hadirin) meninggalkan ruangan ketika Gubernur DKI Jakarta memberi sambutan, dan kalimat berdurasi 1,37 menit tersebut sangat luar biasa dan mengungkap watak sesungguhnya dari sebagian intelektual di Indonesia.

Kejadian walk out tersebut dan isi pidato dari seorang penerima penghargaan, memunculkan pertanyaan, apa saja ajaran dari lembaga pendidikan Kolese Kanisius, selain memberikan pendidikan dan pengajaran mata-pelajaran2 yang formal.

Langkah walk out biasa dilakukan untuk menunjukkan sikap sebagai protes atau ketidak-setujuan. Hal ini sah dan tidak melanggar hukum.

Namun di acara di Kolese Kanisius tanggal 11 November 2017, walk out tersebut dan isi pidato penerima penghargaan dari lembaga pendidikan Kolese Kanisius, bertempat di lembaga pendidikan tersebut, bukan hal yang biasa.

Acara tersebut jelas bukan kegiatan politik, melainkan pemberian penghargaan kepada 5 orang alumni terbaik dari satu lembaga pendidikan yang sangat terkenal di Indonesia.

5 orang tersebut merupakan saringan dari 95 orang kandidat.

Ketika Gubernur DKI memberikan sambutan, seorang penerima penghargaan, Sukarlan, yang duduk di bagian VIP berdiri dan meninggalkan ruangan. Langkah ini diikuti oleh ratusan alumni Kolese Kanisius dan hadirin yang lain. Ada seorang yang juga hadir di acara tersebut menulis, bahwa sebagian besar hadirin meninggalkan ruangan. Mereka kembali masuk ruangan setelah Gubernur DKI selesai memberi sambutan dan meninggalkan tempat acara.